Kami mulai cemas jadwal pelaksanaan UN tingkat SMP dan yang sederajat akan molor. Pasalnya, naskah UN yang dikirim pihak percetakan dikabarkan masih berada di Makassar, Sulawesi Selatan,"
Mamuju (ANTARA News) - Pelaksanaan ujian nasional tingkat SMP/MTs di Provinsi Sulawesi Barat diprediksi juga terancam molor sebab hingga kini naskah UN dikabarkan masih dalam proses distribusi dari percetakan.

"Kami mulai cemas jadwal pelaksanaan UN tingkat SMP dan yang sederajat akan molor. Pasalnya, naskah UN yang dikirim pihak percetakan dikabarkan masih berada di Makassar, Sulawesi Selatan," kata Ketua Panitia UN Dikbud Sulbar, Drs.Muhammad Yusuf Djahidin di Mamuju, Sabtu.

Menurutnya, jika naskah ujian tersebut masih berada di Makassar maka diprediksi terlambat dalam pendistribusian ke sekolah-sekolah penyelenggara yang tersebar pada lima kabupaten di Sulbar.

"Idealnya naskah UN sampai di kabupaten paling tidak tiga hari sebelum ujian mulai digelar. Tetapi faktanya, naskah itu belum ada sementara pelaksanaan UN dimulai awal pekan depan (Senin, 22 April)," katanya.

Apalagi, kata dia, dengan kondisi letak geografis daerah ini maka memungkinkan pelaksanaan UN tidak bisa dimulai tepat waktu.

"Ada dua kabupaten yang rawan molor dalam pelaksanaan UN, yakni Kabupaten Mamasa dan Mamuju Utara. Dua daerah ini sangat rawan terjadi longsor ketika hujan turun. Ini bisa menghambat distribusi naskah UN," ungkapnya.

Meski begitu, Yusuf berharap tidak terjadi penundaan UN tingkat SMP seperti pada pelaksanaan ujian nasional tingkat SMA dan sederajat.

Karena itu, kata dia, saat ini terus dilakukan komunikasi dengan pihak penanggungjawab distribusi naskah UN agar sampai di ibu kota masing-masing kabupaten paling lambat Minggu (21/4).

"Kami telah mendapatkan informasi bahwa naskan UN diusahakan bisa sampai di kabupaten paling lambat sehari sebelum pelaksanaan ujian. Kita berharap, distribusi naskah UN ke Mamasa tidak mendapatkan hambatan," ujar Yusuf.

Ia berharap pihak penyelanggara UN di daerah ikut mengontrol distribusi naskah UN untuk menghindari kembali tertundanya agenda nasional itu. (KR-ACO/T007)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013