Bandung (ANTARA) -
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat mencatat nilai ekspor nonmigas di wilayahnya pada bulan Juni 2023 mencapai 3,07 miliar dolar AS, dengan didominasi oleh komoditas kendaraan dan suku cadang.

"Ekspor komoditi kendaraan dan suku cadang, menyumbang senilai 644 juta dolar AS (sekitar 21 persen)," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Disperindag Jabar Muhammad Lukman di Bandung, Rabu.

Untuk tujuannya, Lukman mengatakan hingga saat ini ada lima besar negara yang menjadi tujuan ekspor Jawa Barat yakni Amerika Serikat, Filipina, Jepang, Tiongkok dan India.

Komoditas kendaraan dan bagiannya, kata Lukman, meski memiliki nilai ekspor yang tinggi, komoditas ini juga ikut menyumbang impor yang tinggi akibat bahan baku yang masih didatangkan dari luar negeri.

Meski demikian, Lukman mengungkapkan capaian ekspor Juni itu, terjadi penurunan hingga 7,72 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 3,33 miliar dolar AS.

Penurunan tersebut, menurut dia, disebabkan oleh pengaruh negara yang menjadi tujuan ekspor terbesar yakni Amerika Serikat hingga Eropa yang masih mengalami masalah krisis ekonomi.

"Sehingga kita terlihat ekspor turun itu bukan karena kinerja pelaku usaha di sini tetapi karena negara pembeli (pengimpor) menurun," kata Lukman.

Untuk mengatasi penurunan ekspor itu, dia  mengatakan akan mengajak para pengusaha di provinsi ini untuk membuka pasar baru atau meningkatkan volume ekspor ke negara-negara selain AS dan Eropa.


Baca juga: Kabarantan : Mangga asal Jabar siap diekspor ke Jepang

Baca juga: Jabar lepas ekspor kelapa parut dari pelaku usaha milenial ke Meksiko

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023