Dengan kemenangan di seri VI ini, Aspac semakin kokoh di puncak klasemen dengan mengumpulkan 57 poin dari 29 laga, diikuti Pelita jaya Energi-MP Jakarta yang terpaut satu poin dari 30 laga.
Memiliki tabungan satu laga serta unggul "head to head" 3-0 atas Pelita Jaya, Aspac hanya butuh satu kemenangan untuk mengunci gelar juara reguler NBL musim ini.
Kepastian juara itu bakal terjadi jika Aspac sukses mengatasi tim papan bawah Satya Wacana LBC Angsapura Salatiga pada laga lanjutan, Selasa (23/4).
"Juara reguler tidak ada gunanya kalau di Championship Series nanti kita justru bermain jelek, seperti saat melawan Hangtuah tadi. Pertahanan kami rapuh dan mudah diterobos lawan," kata Pelatih Dell Aspac, Rastafari Horongbala.
Menghadapi tim yang peringkatnya berada jauh di bawahnya, Aspac tampil kurang greget dan lebih banyak melepaskan tembakan-tembakan dari jarak jauh, kendati memimpin 24-10 di kuarter pertama.
Perlawanan Hangtuah Sumsel mulai diperlihatkan saat memasuki kuarter ketiga. Tembakan Tri Wilopo mampu menipiskan ketinggalan 52-60 dari Aspac.
Pada kuarter terakhir, Aspac sempat memperlebar jarak hingga 18 poin, tetapi Hangtuah belum menyerah dan tetap gigih mengejar hingga hanya terpaut tiga poin menjelang laga berakhir.
Akan tetapi, Isman Thoyib tampil ngeyel di bawah ring dan melakukan beberapa kali blok untuk mempertahankan keunggulan Aspac 66-62 hingga laga usai.
Bintang Aspac, Xaverius Prawiro, bermain gemilang dengan membukukan 24 poin dan Pringgo menambah 16 poin. Sementara dari kubu Hangtuah, Tri Wilopo menjadi motornya dengan donasi 20 poin.
Di laga lainnya, Satria Muda Britama Jakarta mengambil alih keunggulan di menit-menit akhir untuk merebut kemenangan dramatis atas Garuda Kukar Bandung dengan skor tipis 63-59.
Sementara Bimasakti Nikko Steel Malang memantapkan posisinya di peringkat delapan, setelah menundukkan pesaing terdekatnya dalam perebutan tiket "Championships Series", Satya Wacana LBC Angsapura Salatiga, 81-70.
Pewarta: Didik Kusbiantoro
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013
