Terdapat tujuh program unggulan GNPIP yang telah diluncurkan bersama....
Samarinda (ANTARA) - Kepala Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur (BI Kaltim) Budi Widihartanto menyatakan, Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang diinisiasi bersama pihak terkait merupakan langkah nyata untuk mewujudkan provinsi ini berdaulat pangan.

"Pemprov Kaltim memiliki jargon 'Kaltim Berdaulat Pangan', sehingga kami bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) setempat meluncurkan GNPIP untuk memperkuat upaya pengendalian inflasi daerah secara sinergis dan inovatif," kata Budi, di Samarinda, Kamis.

Terdapat tujuh program unggulan GNPIP yang telah diluncurkan bersama tim pengendalian inflasi daerah (TPID) dan Pemprov Kaltim, pertama adalah gerakan tanam serentak bersama TNI, baik untuk penanaman padi maupun komoditas lain yang juga kerap menjadi penyumbang inflasi seperti cabai, tomat, bawang merah, bawang putih, dan lainnya.

Kedua, penandatanganan perluasan kerja sama antardaerah untuk komoditas inflasi, dan ketiga adalah penyerahan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan), serta keempat adalah implementasi praktik terbaik dalam klaster cabai dan integrasi klaster sapi potong

Program unggulan yang kelima adalah hilirisasi komoditas cabai baik pengemasan cabai maupun bentuk bambu campuran, keenam berupa gerakan pangan murah dan penukaran uang rupiah, sementara yang ketujuh adalah penguatan kapasitas usaha ternak/tani melalui kredit ketahanan pangan.

"Dalam upaya mengembangkan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah, selain perlu bantuan alsintan, bibit, dan pupuk, petani juga perlu mendapat akses permodalan dari perbankan, sehingga perbankan di Kaltim pun sudah meluncurkan program Kredit Pangan Sejahtera dan sejenisnya," katanya pula.

Ia melanjutkan, peluncuran GNPIP telah dilakukan dua hari lalu di Demplot Kodim 0901/Samarinda di Jalan AM Rifaddin, Kecamatan Samarinda Seberang, Kota Samarinda.

Dalam peluncuran itu juga dilakukan penandatanganan oleh Perumda Varia Niaga Kota Samarinda, yakni MoU kerja sama antardaerah dengan beberapa BUMD dan supplier pangan di daerah produsen di sejumlah wilayah Indonesia.

Produsen dari berbagai wilayah yang dilakukan kerja sama dengan Perumda Varia Niaga itu adalah Bumdes Agro Klino Bojonegoro untuk komoditas bawang merah, UD RUM Seafood untuk komoditas fillet dori, ikan layang, kepiting soka, dan bandeng, lantas PT Kebon Agung untuk komoditas gula.

"Hal ini sebagai upaya menjamin ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga komoditas yang seringkali mengalami inflasi.Pada kesempatan tersebut juga diberikan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) dalam bentuk saprodi dan alsintan hingga peralatan hilirisasi," kata Budi pula.
Baca juga: BI Kaltim: Gerakan tanam cabai mampu redam inflasi
Baca juga: BI Kaltim kuatkan sinergi memperluas akseptasi QRIS

Pewarta: M.Ghofar
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023