Secara keseluruhan selama Januari-Maret 2013 terjadi upaya pemerataan investasi ke daerah-daerah di luar Jawa dan peningkatan peran PMDN telah menunjukkan hasil menggembirakan...
Jakarta (ANTARA News) - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi total investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) selama Triwulan I (Januari-Maret) 2013 mencapai Rp93,0 triliun, tumbuh 30,6 persen dibanding realisasi investasi periode sama 2012 sebesar Rp71,2 triliun.

"Peningkatan realisasi investasi dalam tiga bulan pertama 2013 didorong perbaikan iklim investasi yang terus digulirkan, mendorong adanya kepastian berbisnis di Tanah Air," kata Kepala BKPM Chatib Basri, saat memaparkan "Realisasi Investasi PMA-PMDN Triwulan I 2013", di Gedung BKPM, Jakarta, Senin.

Menurut Chatib, kumulatif realisasi investasi selama triwulan I 2013 sebesar Rp93 triliun, terdiri atas PMDN yang mencapai Rp27,5 triliun, melonjak sebesar 39,6 persen dari periode sama 2012.

Sedangkan realisasi PMA mencapai Rp65,5 triliun, naik 27,2 persen dari sebelumnya Rp51,5 triliun.

Realisasi PMDN berdasarkan sektor usaha selama Januari-Maret 2013, investasi terbesar adalah pertambangan Rp6 triliun, transportasi, gudang dan telekomunikasi Rp6 triliun, industri makanan Rp4 triliun, industri logam dasar, barang logam, mesin dan elektronik Rp1,8 triliun, sektor listrik, gas dan air Rp1,7 triliun.

Berdasarkan lokasi, lima daerah investasi PMDN terbesar terjadi di Jawa Timur dengan nilai Rp9 triliun, disusul Kalimantan Timur Rp4,8 triliun, Kalimantan Selatan Rp3,4 triliun, Sumatera Utara Rp2 triliun, dan DKI Jakarta Rp1,9 triliun.

Jepang Terbesar

Sementara itu, untuk PMA, lima investor terbesar adalah Jepang yang mencapai 1,2 miliar dolar AS (16,3 persen), disusul Amerika Serikat 0,9 miliar dolar AS (12,6 persen), selanjutnya Korea Selatan 0,8 miliar dolar AS (11 persen), Singapura 0,6 miliar dolar AS (8,7 persen), dan Inggris 0,5 miliar dolar AS (7,7 persen).

"Jepang pada triwulan I 2013 mencatat realisasi investasi tertinggi, mengalahkan Singapura yang sebelumnya selalu mendominasi investasi asing. Investasi Jepang sejalan dengan realisasi besar-besaran pada sektor otomotif," ujar Chatib.

Lima investasi PMA terbesar adalah sektor pertambangan 1,4 miliar dolar AS, industri kimia dasar, barang kimia dan farmasi 1,2 miliar dolar AS, industri logam dasar, barang logam, mesin dan elektronik 1,0 miliar dolar AS, industri alat angkutan dan transportasi lainnya 0,9 miliar dolar AS, industri kertas, barang dari kertas dan percetakan 0,6 miliar dolar AS.

Berdasarkan sebaran lokasi proyek PMA-PMDN selama triwulan I 2013 sebesar 47,7 persen atau Rp44,4 triliun berada di luar Jawa, terjadi peningkatan sebesar 32,1 persen dibanding periode sama tahun 2012 di mana luar Jawa mendapat porsi 47,2 persen atau Rp33,6 triliun.

"Penyebaran investasi baik PMA maupun PMDN yang meningkat di luar Jawa menunjukkan telah terjadi "keseimbangan" antara Jawa dan Luar Jawa. Jadi anggapan bahwa ekonomi Indonesia hanya bergerak di Jawa saja, itu sudah terpatahkan," tegas Chatib.

Demikian halnya dengan penyerapan tenaga kerja, selama triwulan I 2013 mencapai 361.924 orang, naik dibanding triwulan I 2012 yang mencapai 358.385 orang.

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013