....bila kami tidak didukung oleh TNI/Polri, kemungkinan besar UN SMP pun bisa ikut tertunda...
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Mohammad Nuh, mengapresiasi bantuan dari TNI Angkatan Udara (AU) dan Polri dalam mendistribusikan soal-soal ujian nasional (UN) ke beberapa provinsi di Indonesia.

"Dalam kesempatan ini, saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih yang setinggi-tingginya kepada TNI AU dan Polri. Saya sangat yakin bila kami tidak didukung oleh TNI/Polri, kemungkinan besar UN SMP pun bisa ikut tertunda," kata M. Nuh di Jakarta, Senin.

Pernyataan tersebut dia sampaikan usai melakukan inspeksi mendadak di beberapa SMP di wilayah Jakarta Utara.

Nuh juga mengapresiasi pihak Kepolisian dan dinas-dinas pendidikan di tiap provinsi yang dianggap telah mendukung proses pelaksanaan ujian nasional agar semuanya bisa berjalan dengan baik.

Selanjutnya, dia mengatakan bahwa Panglima TNI AU melaporkan ada sekitar 360 ton naskah soal UN SMP yang dibantu pengirimannya dengan melakukan sekitar 40 penerbangan, tidak termasuk penerbangan singkat di tingkat kabupaten atau kota pada pulau-pulau terpencil.

"Itu menunjukkan "all outnya" TNI dalam membantu kami. Tadi malam hingga pukul 23.00 WIB, sudah kami cek sampai titik-titik terjauh. Kami ingin memastikan UN SMP ini terlaksana secara nasional serentak," ujarnya.

Dia lebih lanjut menjelaskan bahwa 40 penerbangan oleh TNI AU itu khusus untuk mendistribusikan soal-soal UN SMP bagi 11 provinsi di wilayah Indonesia tengah yang sebelumnya mengalami penundaan UN SMA.

Namun, Mendikbud mengaku memang masih ada dua daerah yang belum menerima pendistribusian naskah soal-soal UN.

"Memang masih ada dua daerah yang soalnya belum terdistribusi, tatapi sekarang sudah dalam perjalanan. Tinggal kita tunggu pelaksanaan di lapangan, dan saya yakin ini dapat segera ditangani dalam waktu singkat," tegasnya.

Hal itu, kata dia, menyebabkan beberapa sekolah mengalami pergeseran jam pelaksanaan ujian nasional.

"Tetapi yang bergeser hanya jam ujiannya saja, bukan jadwal hari pelaksanaan UN. Oleh karena itu, kami meminta masyarakat untuk dapat memaklumi kondisi pelaksanaan UN yang "darurat" ini," kata Nuh.

Ketika ditanya mengenai hasil investigasi terhadap PT Ghalia Indonesia Printing, yakni perusahaan percetakan yang menyebabkan keterlambatan pendistribusian soal UN SMA di 11 provinsi, Mendikbud menjawab bahwa investigasi sampai sekarang masih berjalan.

Menurut dia, ada tiga tahapan yang perlu dievaluasi dalam proses investigasi itu, yaitu proses tender, proses pengadaan barang/jasa, dan pelaksanaan pembuatan soal di percetakan.

"Namun, kami tidak ingin gara-gara investigasi ini pelaksanaan UN SMP jadi terganggu. Oleh karena itu, investigasi tetap dilakukan tanpa mengganggu pelaksanaan UN. Misalnya, review proses tender oleh inspektorat, nanti akan kami sampaikan ke publik setelah UN selesai," ujarnya.

Selain itu, kata dia, penyelesaian pembuatan soal untuk 11 provinsi itu yang sebelumnya hanya ditangani oleh PT Ghalia Indonesia Printing, telah dibantu oleh beberapa perusahaan percetakan lainnya yang terlibat dalam proyek penyediaan soal-soal UN 2013.

"Setelah kami pelajari kasus kemarin dengan keterlambatan seperti itu, menurut analisis kami PT Ghalia tidak mungkin sanggup menyelesaikan soal SMP tepat waktu. Oleh karena itu, kami putuskan untuk menyerahkan penyelesaian soal UN selanjutnya kepada beberapa perusahaan percetakan lainnya, PT Temprina, PT Jasindo, dan PT Pura Baru Tama," kata M. Nuh.

Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013