Jakarta (ANTARA) - MPR RI meminta Komunitas Lintas Budaya Kabupaten Banyumas menjadi Duta Pancasila untuk menyebarkan dan menularkan nilai-nilai Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun 1945 dalam lingkungan komunitas, keluarga, dan kehidupan bermasyarakat.

"Setelah selesai kegiatan, Bapak/Ibu menjadi Duta Pancasila. Sebarkan nilai kekeluargaan, kebersamaan, gotong royong, dan sebagainya," kata Ketua Kelompok V Badan Sosialisasi MPR RI Alirman Sori dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Alirman Sori menyampaikan hal itu dalam kegiatan Sosialisasi Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Indonesia (NKRI), dan Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun 1945 di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (30/8).

Baca juga: Bamsoet harap peran MPR semakin kuat mengawal bangsa dan negara

Sementara itu, Anggota MPR RI Siti Mukaromah mengatakan budaya merupakan bagian dari kekayaan dan kebinekaan Indonesia. Budaya menunjukkan karakter bangsa Indonesia.

"Budaya yang berkembang di Banyumas sangat beraneka ragam, tumbuh dalam masyarakat, bahkan ketika pertunjukan sangat terlihat bagaimana tidak hanya masyarakat terhibur tapi juga guyub," ucap Erma, panggilan akrab Siti Mukaromah.

Dia pun menekankan terkait perlunya kegiatan-kegiatan festival budaya di Banyumas. Menurut Erma, festival budaya tersebut penting untuk mencegah kepunahan budaya.

"Pelestarian budaya harus sama-sama dilakukan agar tidak punah kekayaan budaya Indonesia," ujarnya.

Baca juga: Bamsoet dorong pemerintah beri jaminan masa depan bagi anak terpidana

Sosialisasi tersebut diyakini sebagai bagian dari penguatan kehidupan berbangsa yang lebih baik dan perlu terus diberikan kepada masyarakat, termasuk komunitas lintas budaya.

Implementasi empat pilar kebangsaan itu juga diyakini menjadi sebuah keniscayaan, agar masyarakat tidak terjebak dalam pemahaman yang melenceng terkait Indonesia.

Sebanyak 300 orang dari Komunitas Lintas Budaya Kabupaten Banyumas hadir dalam acara tersebut. Mereka berasal dari Komunitas Budaya Kentongan, Lengger, Gambus, Ebeg, Gamelan, Penari, Dukun Penganten, Musik Islami, Uyon uyon, Genjring dan Kolektor, serta Penjaga Benda Pusaka.

Baca juga: Hidayat Nur Wahid minta Pemerintah tindak tegas judi daring

Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023