Walaupun investasi dan pabriknya banyak, Jawa Barat tetap swasembada beras 1,3 juta ton per tahun. Karena kami tambahkan 60 ribu hektare area panen baru selama lima tahun. Itulah semangat gemah ripah kami
Bandung (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan provinsi yang dipimpinnya berhasil swasembada beras sebanyak 1,3 juta ton per tahun.

Hal itu, kata Ridwan Kamil dalam pidato di Gedung DPRD Kuningan, Jawa Barat, Jumat, adalah berkat penambahan 60 ribu hektare area panen baru selama lima tahun terakhir.

"Walaupun investasi dan pabriknya banyak, Jawa Barat tetap swasembada beras 1,3 juta ton per tahun. Karena kami tambahkan 60 ribu hektare area panen baru selama lima tahun. Itulah semangat gemah ripah kami," kata dia dalam pidato memperingati Hari Jadi ke-525 Kuningan.

Selain itu, ia juga menyampaikan dalam lima tahun tersebut perekonomian di Jawa Barat juga maju lewat berbagai pengerjaan infrastruktur yang turut dilakukan pemerintah provinsi, salah satunya dengan rampungnya pengerjaan Tol Cisumdawu yang menghubungkan ekonomi daerah Jabar bagian utara dengan bagian tengah dan selatan.

"Kenapa ekonomi kita juara? Karena infrastruktur Jawa Barat selama lima tahun terakhir adalah paling luar biasa. Sembilan ruas jalan tol sedang dibangun, Cisumdawu 12 tahun selesai di zaman kami, menghubungkan ekonomi Jawa Barat ke utara," ujarnya.

Ridwan Kamil menambahkan pihaknya kini sedang merencanakan pembentukan 13 kota industri baru di Jawa Barat guna memastikan terciptanya 4,5 juta lapangan kerja baru.

Harapannya, ucap dia, supaya pertumbuhan ekonomi Jabar dapat naik sebesar dua persen lagi dari kondisi sekarang yang sudah cukup baik.

"Hasil salah satunya ekonomi terbaik di Pulau Jawa adalah Jawa Barat, investasi tertinggi lima tahun berturut-turut adalah Jawa Barat," ucap dia.

Baca juga: Ridwan Kamil sampaikan pesan damai jelang akhir masa jabatan
Baca juga: Ridwan Kamil ingatkan pentingnya adaptasi di tengah disrupsi digital
Baca juga: Ridwan Kamil ajak pramuka turut bangun Jabar

 

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023