Jakarta (ANTARA) - DKI Jakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan menjadi tuan rumah pameran World Press Photo 2023 yang menampilkan foto jurnalistik dan foto dokumenter terbaik dan terpenting dari seluruh dunia.

Pameran pertama akan diselenggarakan di Erasmus Huis Jakarta pada tanggal 1-23 September 2023. Setelah itu, pameran kedua digelar di Pendhapa Art Space Yogyakarta pada tanggal 1-23 Oktober 2023, menurut siaran pers yang diterima Jumat.

Para pemenang global dalam kontes World Press Photo 2023 menyoroti krisis iklim, komunitas, dampak perang terhadap warga sipil, dan pentingnya foto jurnalistik di seluruh dunia.

“Keempat pemenang global mewakili foto dan kisah terbaik dari topik-topik terpenting dan yang paling mendesak di tahun 2022. Mereka juga membantu meneruskan tradisi tentang apa yang dapat dilakukan dengan fotografi, dan bagaimana fotografi membantu kita untuk melihat universalitas kondisi manusia,” ujar Ketua Juri Global Brent Lewis.
 
Pameran World Press Photo 2023 yang menampilkan foto jurnalistik dan foto dokumenter terbaik dan terpenting dari seluruh dunia digelar di Erasmus Huis Jakarta (1-23 September) dan Pendhapa Art Space Yogyakarta (1-23 Oktober). (ANTARA/HO/JAK COMM)


World Press Photo adalah salah satu pameran foto jurnalistik dan foto dokumenter paling terkenal di seluruh dunia. Menghubungkan dunia dengan kisah-kisah penting, pameran World Press Photo 2023 mengajak pemirsa untuk keluar dari siklus berita dan berpikir kritis tentang tema-tema penting di dunia.

Sementara itu, Duta Besar Belanda untuk Indonesia Lambert Grijns mengatakan penting untuk mengingat bahwa setiap foto yang dipamerkan merupakan hasil dari dedikasi, keberanian, dan komitmen akan kebenaran.

"Ketika mengeksplorasi beragam foto yang dipamerkan, mari kita renungkan juga tantangan yang dihadapi oleh jurnalis dan fotografer. Beberapa dari mereka telah mempertaruhkan keselamatan, kebebasan, dan bahkan nyawa mereka untuk mengabadikan momentum-momentum ini yang membentuk pemahaman kita tentang dunia," kata Grijns.

Pameran World Press Photo di Jakarta dibuka pada 31 Agustus 2023 dengan pidato kunci dari Pemimpin Redaksi The Jakarta Post, Taufiq Rahman.
 
Pameran World Press Photo 2023 yang menampilkan foto jurnalistik dan foto dokumenter terbaik dan terpenting dari seluruh dunia digelar di Erasmus Huis Jakarta (1-23 September) dan Pendhapa Art Space Yogyakarta (1-23 Oktober). (ANTARA/HO/JAK COMM)


"Kami selalu memastikan bahwa foto apa pun yang kami putuskan untuk dicetak tidak hanya dapat menangkap suasana hari itu, namun juga bagaimana foto tersebut dapat sesuai dengan gambaran yang lebih besar dari perjuangan kita secara kolektif, sebuah kemenangan dari kemanusiaan kita," ujar Taufiq.

Kontes World Press Photo yang diselenggarakan setiap tahun itu memberikan penghargaan untuk karya foto jurnalistik dan foto dokumenter terbaik yang dibuat selama setahun sebelumnya. Pada tahun 2022, kontes meluncurkan strategi regional baru untuk memberikan perspektif lebih global dan keseimbangan geografis yang lebih baik, serta mengubah pengaturan dan penjurian dari kontes tahunan mereka.

Untuk edisi ke-66 dari kontes tersebut, lebih dari 60 ribu karya dikirimkan oleh 3.752 fotografer dari 127 negara, menghasilkan 24 pemenang regional dan enam penghargaan kehormatan meliputi kisah-kisah dari garis depan konflik, budaya, identitas, migrasi, kenangan masa lalu yang hilang, dan kilasan masa depan yang jauh maupun dekat.
 
Pameran World Press Photo 2023 yang menampilkan fotojurnalistik dan foto dokumenter terbaik dan terpenting dari seluruh dunia digelar di Erasmus Huis Jakarta (1-23 September) dan Pendhapa Art Space Yogyakarta (1-23 Oktober). (ANTARA/HO/JAK COMM)


Terdapat enam wilayah dalam model kontes baru (Afrika, Asia, Eropa, Amerika Utara dan Tengah, Amerika Selatan, dan Asia Tenggara dan Oseania) dengan juri masing-masing wilayah terdiri dari lima pekerja profesional dari dan/atau bekerja di wilayah tersebut serta keahlian yang beragam. Salah satu juri untuk wilayah Asia Tenggara dan Oseania adalah Evi Mariani yang merupakan direktur eksekutif dan salah satu pendiri dari Project Multatuli.

Sejak 1955, World Press Photo Foundation telah bekerja sebagai organisasi nirlaba independen. Pada saat itu, dunia terus berubah, dan perkembangan baru di media dan teknologi telah mengubah jurnalisme dan storytelling.

Misi organisasi itu telah berkembang dan mereka menggunakan pengalaman untuk memandu jurnalis visual, pencerita, dan audiens di seluruh dunia melalui lanskap yang menantang dan seru.

Baca juga: Pameran World Press Photo 2021 digelar di Jakarta dan Yogyakarta

Baca juga: "Suara Lantang" raih foto terbaik World Press Photo 2020

Baca juga: PFI Jambi gelar pameran foto jurnalistik masyarakat adat

​​​​​​​
Baca juga: LKBN ANTARA pamerkan 70 foto pariwisata Sumut di Medan 24-31 Agustus

Pewarta: Ahmad Faishal Adnan
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023