Manila (ANTARA News) - Filipina mengincar Indonesia dan beberapa negara lain sebagai salah satu pasar paling potensial untuk produk berbasis agro yakni gula demi mempertahankan pertumbuhan ekspor negara itu sepanjang 2013.

"Di samping Korea Selatan dan India, Indonesia dan Timur Tengah juga teridentifikasi sebagai pasar potensial untuk gula," kata  Wakil Dirjen The National Economic and Development Authority (NEDA) Emmanuel Esguerra seperti yang dilaporkan Manila tandard Today di Manila, Selasa.

Ia mengatakan, Philippine International Trading Corp. dan Administrasi Peraturan Gula negara itu telah mengidentifikasi pasar-pasar tersebut dan telah berkoordinasi dengan para pembeli di negara itu untuk kebutuhan spesifik mereka.

Indonesia di samping Amerika Serikat, Rusia, China, Korea, Malaysia, dan India dinilai Filipina sebagai salah satu importir utama gula mentah atau gula tebu, menurut data statistik the Food and Agriculture Organization (FAO).

Sebelumnya, Filipina sedang dalam proses pengiriman awal pisang cavendish sebanyak 3.000 metrik ton ke AS (sebagai salah satu dari 20 importir pisang terbesar dunia).

"Ini sejalan dengan pengumuman Departemen Pertanian AS yang memungkinkan Filipina untuk mengirimkan pisang cavendish ke negara itu," katanya.

Pihaknya mengutip data Badan Pusat Statistik Filipina bahwa ekspor gula mentah dan gula halus serta pisang negara itu tumbuh 27,094 persen dan 95,5 persen year-on-year pada Februari 2013.

Angka itu menyumbang pada peningkatan 43,7 persen total ekspor negara pada Februari 2013 menjadi 343,9 juta dolar AS.

Esguerra menekankan perlunya untuk mempercepat pelaksanaan program dan kebijakan untuk meningkatkan daya saing ekspor Filipina dan mengambil keuntungan dari peningkatan integrasi regional dan global.

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013