Jakarta (ANTARA) - Sumatera Qualifiers yang menjadi pembuka kompetisi atletik pelajar Student Athletics Championships (SAC) Indonesia 2023, berhasil memecahkan rekor jumlah peserta.

Dari data peserta yang dihimpun dari laman resmi www.sacindonesia.com, terdapat 6.023 pelajar yang mewakili 350 sekolah untuk kompetisi atletik tersebut. Jumlah itu melampaui rekor peserta terbanyak tahun lalu, yakni 5.154 peserta pada East Java Qualifiers di musim perdana.

"Sungguh saya tidak mengira bakal sebanyak ini, bahkan pecah rekor. Sebab di era digital seperti ini, mengajak anak-anak aktif bergerak itu kan susah. Sebab mereka sudah lekat dengan perangkat ponsel dan sebagainya," tutur Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi  melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Baca juga: Dua pelari nasional lolos kualifikasi PON 2024 di Bali

Edy yang menghadiri upacara pembukaan kompetisi di Stadion Universitas Negeri Medan, Medan, Jumat, takjub dengan tingginya animo para pelajar.

Ia berharap dari kejuaraan itu bisa lahir atlet-atlet yang mengharumkan bukan hanya nama Sumatera Utara, namun juga Indonesia.

"Sebab atletik ini kan ibu dari segala cabang olahraga. Jadi adanya kompetisi atletik yang masif seperti ini dampaknya pasti ada," tambahnya.

Sumut Qualifiers merupakan satu dari enam rangkaian total penyelenggaraan babak kualifikasi di seluruh Indonesia. Selain Sumatera, ajang serupa akan digelar di Bandung (West Java Qualifiers), Semarang (Central Java Qualifiers), Surabaya (East Java Qualifiers), Kupang (Bali-Nusa Qualifiers), dan Jakarta (DKI Jakarta & Banten Qualifiers).

Kegiatan itu dapat terselenggara berkat kerja sama Energen dengan PB PASI dan DBL Indonesia. Oleh sebab itu, tidak mengherankan CEO DBL Indonesia Azrul Ananda, juga turut bersuka cita dengan banyaknya peserta yang mendaftar.

Baca juga: Tim atletik Indonesia jalani TC di China untuk persiapan Asian Games

“Tentu harapan saya SAC ini bisa seperti DBL (liga basket pelajar terbesar) ke depannya bisa berjalan di banyak kota dan banyak provinsi lagi. Sehingga lebih dekat dengan adik-adik,” ujar Azrul.

Hal itu disambut hangat oleh Sekjen PB PASI Tigor Tanjung. Meski demikian, ia menilai bahwa ada sejumlah penyesuaian yang harus dilakukan untuk menerapkan pranata DBL Indonesia di kancah olahraga atletik level pelajar.

Tigor juga menilai bahwa apa yang dilakukan DBL Indonesia dan PB PASI melalui SAC Indonesia, sudah sejalan dengan strategi empat pilar pertumbuhan olahraga atletik versi World Athletics. Keempat pilar itu adalah lebih banyak partisipasi, lebih banyak orang, lebih banyak kemitraan, dan lebih banyak promosi.

Sebagaimana penyelenggaraan tahun sebelumnya, SAC Indonesia 2023 di Sumatera akan mempertandingkan lima nomor utama. Kelima nomor utama tersebut adalah lari jarak pendek, lari jarak menengah, lompat jauh, tolak peluru, dan lari estafet.

Baca juga: Dina Aulia bakal mewakili Indonesia di World Athletics Budapest 2023

Sedangkan nomor-nomor perlombaan untuk tingkat Sekolah Dasar dan sederajat adalah lari sprint 60 meter dan lari estafet 8x50 meter. Untuk tingkat SMP dan sederajat, nomor yang dipertandingkan mencakup lari sprint 80 meter, lari estafet 5x80 meter, lari 800 meter, dan tolak peluru.

Untuk tingkat SMA dan sederajat terdapat lima nomor yang dilombakan, yakni lari 100 meter, lari estafet 4x100 meter, lari 1.000 meter, lompat jauh, dan tolak peluru.

SAC Indonesia 2023 menggunakan konsep kompetisi bertingkat. Dimulai dari babak kualifikasi regional dan Kejuaraan Nasional, nantinya juara babak kualifikasi regional dari masing-masing daerah untuk tingkat SMA dan sederajat akan dilombakan di tingkat nasional dalam babak Kejuaraan Nasional.

Setelah itu juara babak Kejuaraan Nasional akan mendapatkan tiket untuk mengikuti pelatihan di luar negeri. Pada tahun lalu, para pemenang tingkat nasional diberangkatkan ke Australia.

Baca juga: Emas maraton Kejuaraan Dunia Atletik milik Kiplangat asal Uganda

Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Roy Rosa Bachtiar
Copyright © ANTARA 2023