San Jose, California (ANTARA News) - Ia pernah "menjewer` telinga para pemimpin dunia mengenai masalah sosial. Ia memperoleh nominasi sebagai calon penerima Nobel Perdamaian. Ia seorang bintang musik rock. Namun demikian, dapatkan penyanyi utama U2 tersebut menjadi orang terdepan dalam kampanye akar rumput untuk mengubah perilaku industri musik dalam berbisnis? Free Sofware Foundation berharap demikian, demikian XFN-Asia melaporkan. Kelompok advokasi yang berkedudukan di Boston itu meluncurkan petisi online, Kamis, yang meminta Bono agar berpihak kepada mereka dalam kampanye melawan teknologi perlindungan kopi yang menurut hemat mereka membatasi secara tak perlu hak konsumen untuk memanfaatkan secara gratis musik dan seni yang telah mereka beli. Teknologi pengelolaan hak digital pada umumnya digunakan oleh berbagai perusahaan seperti Apple Computer Inc atau Microsoft untuk mendukung strategi bisnis perusahaan mereka sendiri dan memenuhi permintaan industri musik tentang distribusi lagu di Internet. Sebagai contoh, teknologi DRM milik Apple membatasi pengguna mengkopi lagu-lagu yang telah mereka unduh atau tarik (download) dari iTunes Music Store-nya hanya sampai lima komputer berbeda pada satu waktu. Free Software Foundation, yang juga berada di balik pemberian ijin yang digunakan sistem operasi Linux dan software sumber terbuka lainnya, menginginkan dicabutnya pembatasan DRM melalui apa yang disebutnya kampanye Perusakan Dengan Desain. Kelompok advokasi itu beralasan akses dan model penggunaan yang lebih bebas sebetulnya akan membantu meningkatkan penjualan dengan semakin banyaknya pecinta seni. Unjukrasa sudah digelar kelompok itu di luar berbagai toko eceran Apple dan kantor Asosiasi Industri Rekaman AS (RIAA). Kini mereka mengedarkan petisi online dengan target Bono, sehubungan U2 memiliki merek tersendiri pula pada pemutar musik iPod keluaran Apple. (*)

Copyright © ANTARA 2006