Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Koperasi (Kemenkop) dan UKM mengundang pabrikan untuk ikut serta mengembangkan warung masyarakat di daerah korban bencana gempa di Jawa Tengah (Jateng) dan Yogyakarta. "Kami akan mulai mengundang para pabrikan melalui Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) pada pekan depan," kata Menegkop dan UKM Suryadharma Ali kepada pers di Jakarta, Jumat. Para pabrikan tersebut diharapkan bisa menyuplai berbagai kebutuhan pokok bagi para korban bencana. Kebutuhan itu bisa berupa kebutuhan sehari-hari maupun bagi penunjang pembangunan kembali rumah-rumah warga yang hancur akibat bencana. Untuk saat ini, menurut Menteri yang didampingi Deputi Pemasaran dan Restrukturisasi Usaha Choirul Djamhari, Kemenkop telah melakukan inventarisasi warung-warung masyarakat yang bakal dijadikan mitra oleh para pabrikan tersebut. Untuk memulihkan usaha warung masyarakat tersebut, Kemenkop UKM menyediakan anggaran sebesar Rp3 miliar dengan alokasi Rp20 juta setiap warung. Anggaran tersebut merupakan bagian dari total dana yang disiapkan Kemenkop UKM sebesar Rp35 miliar untuk memulihan kembali perekonomian di daerah bencana gempa. Menurut Choirul Djamhari, pengusaha warung harus menyediakan bangunan fisik dengan ukuran kurang lebih 9 meter persegi. Pola kerjasama yang bakal diterapkan, lanjutnya, masih akan dikaji lebih lanjut, apakah berbentuk konsinyasi atau alternatif lain yaitu dana dari pemerintah akan dijadikan sebagai penjaminan dari barang-barang pabrikan. Pihaknya, menurut dia, sudah melakukan pendekatan dengan beberapa pabrikan dan masing-masing pabrikan sebenarnya sudah mempunyai pola distribusinya. "Dalam pertemuan nanti kita akan bicarakan bagaimana sistem distribusinya karena pabrikan masing-masing mempunyai skim distribusi berbeda-beda," katanya. Selain kerjasama pengembangan warung masyarakat, pihak Kemenkop juga akan merenovasi pasar tradisional dengan anggaran mencapai Rp4 miliar dengan alokasi maksimal Rp1 miliar per pasar. Pasar yang akan memperoleh bantuan tersebut, menurut dia, harus mempunyai koperasi pasar dan hingga saat ini baru ada dua usulan dari kabupaten Klaten. Kedua pasar tersebut berada di Kecamatan Gantiwarno dan Kecamatan Juwiring. Di kedua pasar tersebut terdapat Koperasi Pasar (Koppas) Masaran Indah (Kecamatan Gantiwarno) dan Koppas Tanjung Makmur (Kecamatan Juwiring). Sedangkan untuk kabupaten Bantul masih dilakukan inventarisasi pasar-pasar yang rusak dan ada Koppas-nya. Namun, katanya, jika nantinya ternyata tidak ada pasar di Bantul yang mempunyai Koppas akan diupayakan adanya penyesuaian sehingga peraturannya lebih longgar. "Bisa saja misalnya kita melibatkan asosiasi pedagang pasar atau yang lainnya sehingga bantuannya bisa dimanfaatkan," katanya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006