Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih berlangsung di Gunung Andong, Kabupaten Malang, Jawa Timur dan telah padam di Taman Nasional Gunung Ciremai, yang berada di wilayah administrasi Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

"Peristiwa karhutla di kawasan gunung bukan kali pertama terjadi pada musim kemarau tahun ini," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya disiarkan di Jakarta, Sabtu.

Baca juga: Pemprov Jatim gunakan water bombing tangani karhutla Gunung Arjuno

Abdul menjelaskan, karhutla yang melumat vegetasi berupa semak belukar, padang rumput hingga pepohonan cemara di Gunung Andong terjadi sejak Sabtu (26/8) hingga hari ini, Jumat (1/9).

Titik api yang sebelumnya sempat padam dilaporkan kembali menyala dan berkobar di sejumlah titik. Api yang awalnya hanya berkutat di wilayah Desa Toyomerto, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, kini meluas hingga wilayah Kabupaten Pasuruan.

Baca juga: Kemarin, karhutla Gunung Arjuno hingga penanganan TPST Sarimukti

Laporan terkini dari lapangan bahwa sebaran api kini pun telah mencapai Area Petung Ombo, Area Parang dan wilayah Brakseng, Desa Sumberbrantas, Kota Batu.

Faktor angin dan kondisi vegetasi yang kering menjadi pemicu meluasnya karhutla di lereng gunung yang memiliki ketinggian 3.339 mdpl itu. Di samping itu, upaya pemadaman juga terkendala karena medan yang curam dan berada di lereng yang sulit dijangkau.

"Sebagai solusi pemadaman karhurla di Gunung Arjuno, BNPB telah menerjunkan helikopter untuk pemadaman udara atau water bombing sejak Jumat (31/8). Pengiriman itu juga dilakukan atas koordinasi dengan BPBD Provinsi Jawa Timur bersama lintas instansi di daerah," ujar Abdul.

Baca juga: Pemprov minta bantuan BNPB padamkan karhutla Arjuno

Di samping itu, satgas pemadaman darat karhutla juga melakukan upaya lain seperti pembuatan sekat ilaran dan pembabatan semak belukar agar api tidak menyebar.

Kemudiannlahan seluas 164 hektar di Taman Nasional Gunung Ciremai, Kuningan Jawa Barat, dilumat habis oleh ‘Si Jago Merah’ pada Jumat (25/8). Beruntung api telah berhasil dikendalikan dengan lokasi titik akhir di Blok Pajaten dan telah menghanguskan vila Jepang.

Sebelumnya, karhutla itu telah menyambar dan menghanguskan vegetasi semak belukar dan padang rumput di beberapa blok. Seperti kasus di Gunung Arjuno, cakupan wilayah kebakaran meluas disebabkan oleh faktor angin yang berubah-ubah arah ditambah medan yang sangat sulit dijangkau sehingga menjadi kendala upaya pemadaman.

Baca juga: 40 personel dikerahkan untuk padamkan kebakaran hutan Gunung Arjuno

Adapun menurut keterangan pihak pemerintah daerah setempat, karhutla di TNGC diduga terjadi karena ulah manusia. Sebab lokasi ditemukan titik api menyebar di beberapa titik. Pihak berwajib tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut dan berupaya mencari para pelaku.

Sebagai langkah antisipasi ke depannya, pihak satgas karhutla rutin melakukan patroli udara menggunakan pesawat nirawak atau drone sehingga apabila ditemukan titik api maka tim akan langsung menuju lokasi untuk pemadaman dan upaya lainnya yang dianggap perlu.

Baca juga: Pendakian Gunung Arjuno kembali dibuka usai kebakaran
Baca juga: Pemadaman api Gunung Arjuno kerahkan helikopter

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2023