Direktur IPTC Johannesburg Tonny Hendriawan mengatakan bahwa seiring meningkatnya jumlah kalangan menengah ke atas maka meningkat pula permintaan atas produk kecantikan dan layanan kebugaran di Afsel.
“Ini tentu harus kita maknai sebagai sebuah kesempatan bagi masuknya beragam produk Indonesia di negara akreditasi, sebagai contoh make-up, skin care, aroma therapy, termasuk amenities bagi usaha perhotelan," ujar Hendriawan dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Senin (4/9).
Hendriawan berpendapat hal ini dapat dimanfaatkan sebagai penetrasi produk dan alat pendukung kecantikan dan kebugaran sehingga keikutsertaan perusahaan Indonesia sangat positif dimana produk Indonesia membawa nilai tradisi dan adiluhung.
Ada empat perusahaan asal Indonesia yang mewakili Indonesia yaitu PT. Tirta Ayu, PT Moretosee Sinar Indonesia, PT Kino Indonesia, dan PT Bangun Mandiri yang menampilkan beragam produk kecantikan.
Lenywati, penggiat usaha spa di Afsel dengan gerai 'Tirta Ayu' di Eswatini dan Nigeria mengaku sangat senang berpartisipasi mewakili Indonesia dalam acara tahunan tersebut.
“Tentu kami sangat berbangga, bisa mewakili Indonesia dalam event internasional seperti PBEJ tahun ini, saya dan beberapa rekan dari perusahaan lain. Keikutsertaan kami dalam event ini tentu membuka berbagai kemungkinan perluasan usaha yang kami geluti. Potensi di Afrika sangat terbuka luas sebagai pasar non-tradisional," kata dia.
Lenywati berharap di masa depan dapat melakukan penetrasi pasar Afrika Selatan, seraya menambahkan bahwa pihak Afrika Selatan telah menyatakan ketertarikan untuk bekerjasama dengan gerai spa miliknya.
Arsitektur ekspansi bisnis Indonesia di Afrika Selatan, Botswana, Eswatini dan Lesotho ke depan perlu mempertimbangkan sektor usaha kebugaran atau wellness center, termasuk spa.
Dalam catatan ITPC Johannesburg dan KBRI Pretoria, terdapat tigatigas spa massage center asal Indonesia di wilayah Afrika Selatan dan Eswatini yaitu Tirta Ayu, Bamboo Garden Spa milik Leli Susiana di Durban, dan Melati Massage Therapy kepunyaan Kwa-Zulu Natal dan Kartika Smith di Benoni, Gauteng, Afrika Selatan.
Acara yang diikuti ribuan gerai perusahaan asal Afrika Selatan dan negara lain ini bertujuan tidak hanya mempertemukan penggiat bisnis kecantikan, tapi juga menghadirkan kesempatan bertemu para praktisi di bidang medis kecantikan lewat seminar yang diadakan di sela-sela perhelatan pameran, selain promosi produk tentunya.
Seminar bisnis diadakan sebagai platform bagi para pemilik bisnis kecantikan untuk mempelajari trend terbaru, berbagi ide-ide baru untuk selanjutnya dapat diaplikasikan bagi pengembangan bisnis yang dilakukan.
Hubungan perdagangan Afrika Selatan dan Indonesia pada periode 2018-2022 menunjukkan trend positif dengan nilai perdagangan meningkat 13.58 persen dari 1,7 miliar dolar AS menjadi 3, 25 miliar dolar AS, termasuk di dalamnya penjualan produk kecantikan dan kebugaran asal Indonesia di Afrika Selatan.
Baca juga: MIKTA dan Indonesia ajarkan membatik di Afrika Selatan
Baca juga: Pakar: Transisi energi di Indonesia perlu belajar dari Afrika Selatan
Baca juga: Indonesia berusaha tingkatkan kerja sama dagang dengan Afrika Selatan
Pewarta: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023