... peningkatan kompetisi industri sangat penting... "
Jakarta, (ANTARA News) - Indonesia dan Belanda sepakat meningkatkan promosi ekspor Industri Kecil dan Menengah nasional melalui pemberian teknik industri oleh pusat promosi impor negara-negara berkembang (CBI).

"Akan memfasilitasi industri kecil dan menengah Indonesia meningkatkan ekpornya ke Belanda dan Uni Eropa. Industri di Belanda dan Uni Eropa bisa menikmati impor dari Indonesia yang sesuai standar Eropa," ujar Menteri Perindustrian, MS Hidayat, seusai menghadiri penandatanganan kerjasama Indonesia-Belanda, di bidang promosi ekspor IKM, di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, kerjasama dengan The Center for the Promotion of Imports from Developing Countries (CBI) Belanda adalah penting dan sangat strategis untuk meningkatkan kompetisi industri Indonesia sehingga mereka bisa mengekspor produk-produknya ke Eropa.

"Dengan kerjasama tersebut industri Indonesia bisa mengekspor produk-produknya ke Eropa serta Belanda. Saat ini, peningkatan kompetisi industri sangat penting," ujar Hidayat.

Ia mengakui Eropa adalah pasar utama bagi ekspor produk Indonesia. Kebanyakan produk-produk tersebut masuk ke Uni Eropa melalui Belanda sebagai pelabuhan masuknya.

"Ini terlihat dari total perdagangan Uni Eropa dan Indonesia pada 2012 yang mencapai 31,8 miliar dolar Amerika Serikat. Meskipun total tersebut lebih rendah dari 2011 yaitu 32,6 miliar dolar Amerika Serikat atau turun 2,4 persen. Namun, kami yakin itu akan meningkat di masa mendatang," ujar dia.

Dalam kesempatan yang sama Duta Besar Belanda, Tjeerd de Zwaan, bangga menjadi gerbang produk Indonesia ke pasar Eropa. Karena itu, Belanda berkolaborasi dengan Kementerian Perindustrian untuk meningkatkan kompetisi dan nilai lebih produk industri kecil dan menengah Indonesia.

"Ruang lingkup kerjasama tersebut meliputi kerjasama teknik seperti strategi pasar, ekspor, aktivitas pengembangan institusi, dan pertukaran informasi perdagangan serta kebijakan pengembangan industri.

Ia mengatakan, untuk dua program pertama akan fokus kepada sektor permesinan serta makanan dan minuman. Kedua program tersebut bertujuan meningkatkan kompetisi nilai tambah serta ekspor produk.

"Program tersebut akan diterapkan sejak 2013 hingga 2016 dan diikuti kurang lebih 20 perusahaan industri dari makananan seperti kopi dan bumbu serta 17 perusahaan permesinan seperti industri metal dan elektronik.

Sebagai hasil dari kerjasama program tersebut, lanjutnya, ekspor produk makanan dan minuman diharapkan tumbuh sekitar 7 hingga 9 juta euro selama periode 2013 hingga 2016 dan untuk mesin sebanyak 8,5 juta euro.

Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013