Kalau jumlah berapa objek pajak yang belum punya NOP kami belum sempat survei. Sebenarnya sebagian wilayah kampung tua sudah, namun ada yang belum. Ini yang akan kami segerakan
Batam (ANTARA) - Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Batam membuka layanan pendaftaran nomor objek pajak (NOP) sebagai salah satu upaya mengoptimalkan capaian pajak asli daerah (PAD). Kepala Bapenda Kota Batam Raja Azmansyah di Batam, Senin mengatakan NOP merupakan syarat untuk membayar pajak bumi bangunan, perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2).

Namun hingga saat ini masih pemilik bangunan yang belum mengantongi NOP, sehingga belum bisa membayarkan pajak.

Ia menjelaskan beberapa wilayah yang belum mengantongi NOP salah satunya bangunan yang ada di kampung tua.

"Mereka yang mendapatkan penerbitan sertifikat dari program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) milik Kementerian ATR/BPN," kata Raja.

Ia menambahkan ada juga wilayah yang baru keluar penetapan lokasi (PL), sehingga untuk mendata ini pihaknya akan membuka layanan sebagai upaya jemput bola, dan optimalisasi capaian pajak daerah.

"Kalau jumlah berapa objek pajak yang belum punya NOP kami belum sempat survei. Sebenarnya sebagian wilayah kampung tua sudah, namun ada yang belum. Ini yang akan kami segerakan," ujar dia.

Lebih lanjut, Raja menyampaikan untuk memenuhi layanan perpajakan, Bapenda akan menggunakan bus Sarana Informasi Bus Interaksi Pajak (Si Bijak) untuk menjangkau lokasi, sehingga memudahkan bagi warga yang ingin mengurus NOP.

"Warga nantinya cukup membawa surat-surat terkait objek pajak yang dimiliki, misalnya sertifikat tanah yang sudah dikeluarkan BPN Kota Batam sebagai bukti legalitas objek pajak," kata dia.

"Surat yang berhubungan dengan objek pajak dibawa saja, sekalian nanti KTP pemilik yang sesuai dengan surat tanah. Kalau pelayanan sudah dibuka, silakan bawa ke lokasi," tambah Raja.

Ia mengatakan pada tahun ini PBB-P2 ditargetkan sebesar Rp258 miliar, dan sudah terealisasi mencapai 70 persen atau Rp182 miliar.

Menurut dia, dengan adanya optimalisasi layanan ini, bisa mendongkrak penerimaan pajak daerah dari PBB-P2.

"Kami optimistis bisa melampaui target, karena tahun lalu kami juga surplus untuk target PAD. Semoga tahun ini bisa lebih baik," ujar dia.

Baca juga: Penerimaan pajak daerah Batam capai Rp700 miliar

Baca juga: Bapenda Batam hadirkan Bus Interaksi Pajak mudahkan layanan perpajakan

Baca juga: Realisasi belanja negara di Kepri capai Rp6,5 triliun hingga Juni 2023

 

Pewarta: Jessica Allifia Jaya Hidayat
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023