Jakarta (ANTARA) - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berkomitmen mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia menggunakan prinsip-prinsip Environmental Social Governance (ESG).

Wakil Menteri BUMN Rosan Roeslani mengatakan, ada tiga hal yang dikedepankan dalam bidang investasi yaitu hubungan perusahaan dengan lingkungan (Environment), masyarakat (Social), dan juga manajemen yang transparan (Governance).

"Implementasi ESG berperan dalam mendorong pengembangan UMKM serta green financing di Indonesia. Per Juni 2023, jumlah debitur Ultra Mikro telah mencapai sekitar 29,5 juta debitur," ujar Rosan melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin.

Lebih lanjut, dalam rangka mendukung penerapan ESG, pada Triwulan II 2023 Himbara telah menyalurkan green financing dengan total sebesar kurang lebih Rp906,9 triliun. Selain itu, BSI juga telah menyalurkan sustainable financing sebesar Rp51,46 triliun pada kuartal I.

Sustainable and innovative financing akan menjadi salah satu bahasan utama dalam ASEAN-Indo Pacific Forum (AIPF): Implementation of the ASEAN Outlook on the Indo-Pacific di Jakarta pada tanggal 5-6 September 2023 mendatang.

Sustainable and innovative financing diharapkan dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dalam ekosistem bisnis yang menantang melalui serangkaian upaya untuk menjaga stabilitas berkelanjutan saat menghadapi tantangan dan perubahan.

"Sustainable and innovative financing diharapkan mampu mendorong para BUMN maupun para pelaku bisnis, tak terkecuali UMKM di berbagai sektor untuk dapat tumbuh secara merata dan menjadi yang terdepan di level internasional," kata Rosan.

Integrasi PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) ke dalam PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) sebagai anggota Holding Ultra Mikro, merupakan salah satu upaya mendukung sustainable financing untuk meningkatkan ekonomi Indonesia melalui eskalasi kelas bisnis UMKM.

Holding Ultra Mikro ini diarahkan untuk mendukung perkembangan ekonomi berkelanjutan bagi UMKM dan diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi melalui eskalasi kelas UMKM agar dapat memasuki pasar Asia Pasifik.

Holding Ultra Mikro diharapkan dapat menjadi katalis pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) dengan memberdayakan dan memperluas akses layanan perbankan yang setara kepada masyarakat unbanked dan underbanked. Dampak finansial, sosial, dan ekonomi dari Holding Ultra Mikro kepada para nasabah juga cukup signifikan.

Baca juga: Komitmen ESG, Pertamina berhasil turunkan 31,06 persen emisi karbon
Baca juga: Indef sebut penguatan ESG tingkatkan daya saing BUMN tambang Indonesia
Baca juga: BRI Raih ESG Awards 2023 by KEHATI, Makin Unggul Terapkan Bisnis Berkelanjutan

 

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023