Kalau lingkungannya sudah mendukung, uang bisa datang sendiri
Jakarta (ANTARA) -
Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Eko Listiyanto, mengatakan Jakarta memiliki modal dalam transformasi menjadi kota bisnis global, terutama setelah tak lagi berstatus sebagai ibu kota negara.
 
Salah satunya karena Jakarta memiliki infrastruktur yang mapan, termasuk fasilitas perdagangan, jasa, dan transportasi yang diperlukan dalam bisnis internasional.
 
"Jakarta telah menjadi basis sektor jasa, terutama perdagangan dan layanan. Jadi, walaupun ibu kota pindah, Jakarta masih akan tetap menjadi kota bisnis," kata Eko kepada ANTARA via telepon di Jakarta, Senin.

Eko menyebut Jakarta bisa mengikuti pola perkembangan kota-kota bisnis seperti New York, London, atau Singapura.
 
"Kalau belum seperti Singapura, setidaknya seperti Kuala Lumpur. Jadi target Jakarta tidak harus dunia dulu, mungkin bisa Asia Tenggara atau Asia," ujar Eko.
 
Dengan begitu, Jakarta akan memiliki menjadi daya tarik bagi investor global.
 
Namun sebelum itu, Eko mengatakan Jakarta perlu berbenah, salah satunya mengatasi isu-isu yang saat ini mencuat seperti polusi dan lainnya.
 
"Modalnya sudah ada dan infrastruktur sudah lengkap. Tinggal berbenah, misalnya dari transportasi publik. Hal ini penting karena ke depan bila jadi pusat bisnis akan banyak ekspatriat yang ke sini dan mereka perlu difasiltasi transportasi publik seperti di negara lain," ujarnya.
 
Dari transportasi publik saja, lanjut Eko, bisa berdampak besar. Sebab akan berkaitan dengan isu-isu yang ada saat ini seperti polusi udara.
 
"Kalau lingkungannya sudah mendukung, uang bisa datang sendiri," ujarnya.
 
Senada, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira Adhinegara, mengatakan Jakarta harus melakukan berbagai upaya perbaikan.
 
"Contohnya, masalah polusi udara harus segera ditangani. Selain itu, sektor pariwisata perlu didorong, proses perizinan perlu dipermudah, dan transportasi publik harus ditingkatkan," ungkap Bhima.
 
Bhima juga menekankan pentingnya menjadikan Jakarta sebagai kota yang ramah lingkungan, mengingat banyak pelaku bisnis asing yang tertarik untuk memindahkan kantor atau melakukan ekspansi di kota dengan emisi rendah.
 
"Pemerintah provinsi harus berkomunikasi aktif dengan kota-kota penyangga agar Jakarta tetap menjadi magnet ekonomi yang mendukung kota-kota lain di sekitarnya," kata Bhima.

Baca juga: Multidimensi pertumbuhan ekonomi Jakarta
 

Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023