Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian mengajukan pagu anggaran Tahun Anggaran 2024 kepada Komisi IV DPR RI sebesar Rp14,66 triliun.

“Pagu anggaran tersebut akan digunakan untuk empat program Kementerian Pertanian,” kata Sekretaris Jendral Kementan Kasdi Subagyono di Jakarta, Senin.

Kasdi menyampaikan hal tersebut saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IV DPR RI di Kompleks Parlemen.

Kasdi menyebutkan, empat program tersebut meliputi Program Ketersediaan Akses dan Konsumsi Pangan Berkualitas sebesar Rp8,4 triliun, Nilai Tambah dan Daya Saing Industri sebesar Rp1,3 triliun, Pendidikan dan Pelatihan Vokasi sebesar Rp606,7 miliar, dan Program Dukungan Manajemen sebesar Rp4,27 triliun.

Kasdi menyampaikan, untuk anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik Kementan pada 2024 diusulkan sebesar Rp2,46 triliun.

“Anggaran tersebut digunakan untuk pegembangan food estate dan penguatan Kawasan Sentra Produksi Pangan (KSPP),” kata Kasdi.

​​​​​​​Kasdi mengatakan, penggunaan anggaran yang diusulkan pada pengembangan food estate secara rinci akan digunakan di enam provinsi dan 50 kabupaten.

Sedangkan, pada penguatan KSPP akan digunakan di 29 provinsi dan 149 kabupaten/kota.

Selain itu, Kasdi menyebut anggaran DAK non fisik tahun 2024 diusulkan sebesar Rp300,04 miliar.

Kasdi mengatakan, DAK non fisik tersebut meliputi Pekarangan Pangan Lestari (P2L) yang diusulkan untuk 234 kabupaten/kota, Layanan Penyuluhan Pertanian untuk 149 kabupaten/kota, Biaya Operasional Puskeswan untuk 150 kabupaten/kota, dan usulan pemda sebesar Rp309,9 miliar.

Selanjutnya, usulan anggaran pengembangan kawasan perbatasan tahun 2024 sebesar Rp16,1 miliar.

“Terkait kawasan perbatasan, kami sudah fokus kepada Inpers No 1 Tahun 2021 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi pada Kawasan Perbatasan Negara,” kata Kasdi.

Menurut Kasdi, kawasan perbatasan tersebut antara lain Aruk, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat yang anggarannya diusulkan sebesar Rp10,92 miliar.

Selain itu, Motaain, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur sebesar Rp2,42 miliar; dan Skow, Kota Jayapura, Papua sebesar Rp2,74 miliar.

“Angka tersebut sudah direvisi karena sebelumnya dianggap terlalu besar,” kata Kasdi.

 

Pewarta: Fauzan
Editor: Sella Panduarsa Gareta
Copyright © ANTARA 2023