Jakarta (ANTARA) - Timnas bola basket putri Indonesia siap berlaga pada kompetisi olahraga terbesar di Asia yakni Asian Games 2022 di Hangzhou, China, meskipun mengalami banyak perubahan komposisi pemain.

Penanggung jawab timnas bola basket putri Indonesia Christopher Tanuwidjaja dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin, mengatakan banyaknya perubahan komposisi pemain untuk Asian Games dikarenakan adanya regulasi yang harus dipatuhi dan juga sejumlah pemain mengalami cedera.

Pada Asian Games di Hangzhou China, tidak semua pemain naturalisasi bisa bermain karena panitia pelaksana menetapkan bahwa pemain naturalisasi yang bisa dimainkan hanya satu orang dan harus memiliki paspor negara tujuan minimal selama tiga tahun.

Regulasi ini menyandera Kimberley Pierre-Louis, pemain naturalisasi yang kerap menjadi andalan tim. Hal ini karena Kim belum genap tiga tahun menjadi warga negara Indonesia alias WNI.

“Fokus kami saat ini adalah peraturan naturalisasi yang diperbolehkan oleh panitia pelaksana adalah satu orang dan sudah memiliki paspor selama tiga tahun. Sedangkan Kimberley baru mendapatkan paspor pada Desember 2020, sehingga belum genap tiga tahun saat kejuaraan berlangsung," kata Christopher.

Regulasi tersebut membuat timnas putri harus melakukan perubahan, Kimberley diganti dengan Peyton Whitted.

Selain itu, Christoper juga masih menunggu kondisi terkini Adelaide Callista Wongsohardjo. Salah satu pemain yang berkontribusi saat timnas putri meraih emas SEA Games 2023 Kamboja itu masih masa menjalani penyembuhan cedera patah telapak tangan.

“Kami masih berharap Adelaide segera sembuh dari cedera patah telapak tangan dan kembali ke dalam tim,” katanya.

Baca juga: Bola basket putri cetak sejarah seusai tembus Divisi A Asia

Timnas putri tergabung di Grup C pada Asian Games Hangzhou 2022 bersaing dengan India, China, dan Mongolia.

Indonesia akan memulai bertanding melawan India pada 27 September di Shaoxing Olympic Sports Center Gymnasium.

Kemudian laga kedua melawan tim tuan rumah China pada 29 September di Hangzhou Olympic Sports Center Gymnasium. Selanjutnya melawan Mongolia pada 1 Oktober di Shaoxing Olympic Sports Center Gymnasium.

“Kami wajib menang melawan Mongolia. Kemudian untuk India, kami belum pernah bertemu, tapi kita akan tetap memberikan semua yang terbaik melawan mereka,” jelasnya.

“Untuk melawan China, kami harus realistis. Level mereka agak jauh di atas kita. Jadi effort and focus kami saat ini harus lebih ke India dan Mongolia,” tambah Christoper.

Saat ini, timnas putri melakukan persiapan di Surabaya. Mereka terus berlatih usai memastikan diri promosi ke Divisi A Piala Asia.

“Timnas putri tidak ada libur. Kami terus berlatih dan melakukan uji coba melawan tim-tim lokal putra,” kata Christoper mengakhiri.

Baca juga: Porsir tenaga hingga jatuh sakit, Timnas Putri tembus Divisi A Asia
Baca juga: Estafet obor Asian Games Hangzhou dimulai pada 8 September

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2023