Medan (ANTARA News) - Berdasarkan laporan keluarga korban, diketahui ada 34 penumpang KM Surya Makmur Indah yang masih hilang dalam musibah tenggelamnya kapal penumpang itu di perairan Mursala dan Bintana, Tapanuli Tengah, Sumatra Utara. Menurut Komandan Lanal Sibolga, Letkol Laut (P) Djaka Santoso, yang dihubungi per telepon dari Medan, Jumat, menyatakan bahwa jumlah korban hilang diperkirakan lebih dari 34 orang mengingat banyaknya penumpang yang tidak terdaftar dalam manifest. Menurut dia, jumlah penumpang yang tidak didata cukup banyak dan menjadi kendala utama bagi petugas untuk mengetahui jumlah penumpang yang sebenarnya. Namun demikian, pihak TNI- AL saat ini masih terus mendata nama-nama korban yang dilaporkan hilang oleh pihak keluarganya. "Kita akan terus bekerja keras untuk mengumpulkan nama-nama korban yang belum ditemukan itu," ujarnya. Selanjutnya, ia menjelaskan kendati tim SAR telah menghentikan pencaharian terhadap korban hilang, namun jika nelayan atau masyarakat ada yang melihat korban, maka akan dilakukan pencaharian lagi. Masalah ini adalah merupakan tanggung jawab TNI-AL dalam melakukan pencarian terhadap korban kapal yang tenggelam itu, ujarnya. Mengenai jumlah korban tewas, untuk sementara terdata 16 orang, sedangkan korban selamat yang sudah berhasil dievakuasi 95 orang. "TNI-AL Sibolga tetap menerima laporan dan pengaduan dari masyarakat atau keluarga mengenai korban yang hilang akibat tenggelamnya kapal kayu tersebut," tambahnya. KM.Surya Makmur Indah yang dinahodai oleh Osbin Naibaho berangkat dari Pelabuhan Sambas Sibolga tujuan Pelabuhan Gunung Sitoli, namun malang bagi kapal itu, Kamis pagi (22/6) pukul 05.30 WIB dihatam badai dan tenggelam di perairan Mursala dan Bintana, Tapanuli Tengah. Kapal kayu itu dibuat di Bagan Siapi-api, Provinsi Riau pada tahun 2004 dan menghabiskan biaya sebesar Rp1,2 milyar. Kapal angkutan umum itu mampu membawa penumpang sebanyak 208 orang dengan kapasitas maksimum 104 ton. Sementara itu, sebanyak 16 korban yang tewas dan ditemukan oleh tim SAR, sekitar 11 orang korban berhasil di indentifikasi oleh petugas RSU Dr.Fl.Tobing Sibolga. Ke-11 korban tewas yang berhasil dikenal, beberapa diantaranya, Bripka Erson Napitupulu (anggota Polres Nias warga Medan), Derman Sale Chaniago, Friska Kartini Batee warga Nias, Fendy Hartono warga Gunung Sitoli, Alexadre Harefa warga Jalan Sirao Gunung Sitoli, dan Nibe Hia.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006