Jakarta (ANTARA) - Indonesia dan Bangladesh sepakat untuk secepatnya mewujudkan nota kesepahaman (MoU) kerja sama energi yang baru saja ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Bangladesh Abdul Momen.

MoU bagi kerja sama yang diharapkan mendorong investasi sektor energi itu akan memfasilitasi investasi BUMN Indonesia untuk pembangunan pembangkit listrik di Banglades, kata Kementerian Luar Negeri dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.

Indonesia dan Bangladesh sedang merundingkan  Preferential Trade Arrangements (PTA) untuk memperkuat kerja sama perdagangan dan sepakat mempercepat negosiasi dengan target selesai tahun ini.

Bangladesh juga ingin mempelajari budaya bahari dari Indonesia.

Baca juga: Indonesia ingin tingkatkan kerja sama ekonomi dengan Serbia

Menurut Kemenlu, Indonesia dan Bangladesh memiliki pandangan sama mengenai pentingnya implementasi Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik (ASEAN Outlook on Indo-Pacific/AOIP) guna menjaga perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran kawasan.

Retno mengapresiasi  dukungan Bangladesh kepada Keketuaan Indonesia dalam ASEAN tahun ini dan komitmen Bangladesh dalam memperkuat kemitraan dengan ASEAN.

Bangladesh yang menjadi ketua Indian Ocean Rim Association (IORA) dan menghadiri KTT ke-43 ASEAN, menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman antara Sekretariat ASEAN dan Sekretariat IORA selama  KTT ke-43 ASEAN.

Indonesia resmi menjabat Ketua ASEAN 2023 dengan mengangkat tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”, di mana  Indonesia igin menjadikan ASEAN relevan dan penting bagi masyarakat Indonesia, ASEAN dan kawasan sekitar.

Epicentrum of Growth sendiri bermakna keinginan Indonesia dalam mengapitalisasi ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi.

Baca juga: Presiden Jokowi tegaskan kesatuan ASEAN masih terjaga

Pewarta: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023