Sinergi antara Pemerintah dan Parlemen adalah kunci dalam menjawab tantangan global yang semakin kompleks
Jakarta (ANTARA) - Ketua DPR RI Puan Maharani mengingatkan pentingnya sinergitas Pemerintah dengan Parlemen dalam menghadapi berbagai tantangan global di tengah situasi yang kian dinamis, mulai dari perubahan iklim, ketidakstabilan ekonomi, hingga masalah keamanan.

"Sinergi antara Pemerintah dan Parlemen adalah kunci dalam menjawab tantangan global yang semakin kompleks," kata Puan saat menghadiri pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-43 ASEAN, sebagaimana keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, perubahan dalam tatanan geopolitik dan ekonomi dunia menuntut Parlemen dan Pemerintah bersinergi mencapai tujuan bersama dalam upaya mengatasi berbagai tantangan.

"Situasi dunia saat ini masih dihadapkan pada fragmentasi antar-negara, ketegangan dan konflik geopolitik, ketimpangan sosial dan ekonomi, kemiskinan, kriminalitas lintas negara, tren perlambatan pertumbuhan ekonomi global, ancaman perubahan iklim yang semakin berdampak," ujarnya.

Ia lantas merujuk pada beberapa langkah konkret yang telah diambil dalam kerja sama lembaga eksekutif dan legislatif sebelumnya. Di mana, DPR RI berperan dalam mendukung kebijakan luar negeri pemerintah Indonesia, termasuk dukungan terhadap kebijakan-kebijakan yang mendukung ASEAN sebagai blok yang solid dan bersatu.

Baca juga: ASEAN-BAC memberi penghargaan dunia usaha kedepankan inklusivitas

Baca juga: Indonesia ingin majukan kerja sama ekonomi di Indo-Pasifik


Selain itu, sinergitas antara DPR RI dan Pemerintah yang mencakup diplomasi regional tampak dari partisipasi aktif parlemen Indonesia dalam berbagai forum internasional lainnya, termasuk Sidang Umum ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) ke-44 yang diselenggarakan di Jakarta, Indonesia, pada Agustus lalu.

"Parlemen di seluruh negara anggota ASEAN memiliki tanggung jawab besar untuk berpartisipasi dalam perumusan kebijakan dan menjalankan peran pengawasan yang efektif. Hal ini akan memungkinkan ASEAN bersatu dalam menghadapi berbagai tantangan global," tuturnya.

Dia mengatakan 30 resolusi yang dihasilkan Sidang Umum AIPA ke-44 itu menjadi upaya dalam memberi masukan bagi Pemerintah negara-negara ASEAN untuk menghadapi berbagai isu.

"Karena parlemen merupakan stakeholder yang mewakili perspektif rakyat yang diwakili sehingga berorientasi pada aspirasi rakyat. Khususnya mengenai pemenuhan hidup yang aman, tenteram, sejahtera, sehat, berkeadaban, dan bersahabat," ujar dia.

Puan pun menilai Keketuaan Indonesia dalam KTT Ke-43 ASEAN maupun berbagai forum internasional lainnya semakin mengukuhkan peran Indonesia di mata dunia. "Indonesia telah menjadi trust holding untuk menggelar event-event bertaraf regional hingga dunia. Hal ini juga menunjukkan eksistensi kepemimpinan Indonesia di tingkat dunia," ujarnya.

Dia berharap KTT Ke-43 ASEAN dapat menghasilkan resolusi yang dijadikan rujukan bagi pemimpin negara ASEAN dalam menyelesaikan berbagai permasalahan di kawasan, serta merumuskan strategi bersama untuk mengatasi tantangan di tingkat regional dan global.

Baca juga: Polri bentuk Satgas Preventif amankan KTT Ke-43 ASEAN

Termasuk, ujarnya lagi, membantu perdamaian di Myanmar yang masih mengalami konflik dan krisis kemanusiaan. "Kondisi di Myanmar sudah sangat mengkhawatirkan dan ini menjadi tanggung jawab kita bersama untuk ikut berkontribusi positif bagi perdamaian, keamanan, dan kemakmuran di Asia Tenggara," ucapnya.

Terakhir, dia mengajak seluruh anggota ASEAN untuk bersama-sama merumuskan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif, keamanan regional yang stabil, dan pembangunan berkelanjutan.

"Melalui sinergi dan kerja sama yang erat, ASEAN akan mampu mengatasi semua tantangan serta dinamika yang ada. Ini semua demi kesejahteraan dan kemakmuran rakyat di ASEAN," kata Puan.

Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023