Sanarinda (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mendukung terbentuknya Borneo Economic Community (BEC) atau Masyarakat Ekonomi Borneo yang beranggotakan lima provinsi di Pulau Kalimantan ditambah sejumlah negara bagian Malaysia dan Brunei Darussalam.

Sekdaprov Kaltim Sri Wahyuni menjelaskan Masyarakat Ekonomi Borneo atau BEC akan bekerja sama untuk membangun keseimbangan antara kegiatan pembangunan dengan akselerasi menjaga karbon.

"Kami juga merencanakan pembangunan ketahanan pangan, kesehatan, serta mengintegrasikan Borneo dengan konektivitas wilayah lainnya," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kaltim Sri Wahyuni pada acara The Borneo Business Roundtable di Hotel Sultan Jakarta, Selasa

Sri Wahyuni mengungkapkan perwakilan seluruh provinsi di Pulau Kalimantan di antaranya Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Utara serta pemimpin wilayah di Sabah, Sarawak dan Brunei Darussalam telah membubuhkan tanda tangan untuk pendirian BEC.

Baca juga: Menengok bekantan dan potensi pariwisata Kalimantan Utara

Baca juga: OJK Kalimantan Tengah kembangkan Henda sebagai Desa EKI


“Organisasi ini dicetuskan pada April 2023 lalu di Brunei Darussalam dan rencananya akan diluncurkan di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, pada bulan November 2023 mendatang,” kata Sri Wahyuni.

Dia menjelaskan pertemuan meja bundar digelar untuk mempertemukan para pemimpin pemerintahan dari Brunei Darussalam, Sabah, Sarawak dan lima provinsi di Kalimantan, serta dunia usaha untuk membahas bagaimana menumbuhkan perdagangan intra Kalimantan dan menarik investasi asing.

Pertemuan meja bundar ini juga mengenalkan "Dagang Borneo". Sebuah platform perdagangan digital dan investasi yang diharapkan berdampak ke seluruh pulau untuk Heart of Borneo.

Chairman BEC Haslina Taib menyebut kehadiran IKN di Pulau Borneo diharapkan bisa mewujudkan mimpi untuk tetap menjaga hutan dan alam sebagai kontribusi nyata kepada dunia.

Sebab, kata Haslina, kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN) akan menjadi ibu kota negara kedua di Pulau Borneo, setelah yang pertama Brunei Darussalam.

“Kita sama-sama ingin menjaga Pulau Borneo. Menjaga bumi, memberikan kesejahteraan kepada masyarakat, serta terus tumbuh berkelanjutan,” kata Haslina.

Sementara Ketua Kadin Arsiad Rasjid meyakinkan bahwa kehadiran Ibu Kota Nusantara akan menjadi pusat pertumbuhan baru bagi Pulau Borneo.*

Baca juga: Gubernur BI dorong Kalimantan Tengah wujudkan wisata ramah lingkungan

Baca juga: Kalimantan Tengah optimalkan peran strategis UMKM dalam ekonomi ASEAN

Pewarta: Arumanto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023