Kuncinya di sini adalah lebih dari sekedar adopsi kesepakatan, tapi juga implementasi. Babak berikutnya bagi kita saat kita mencapai level 100 persen, memastikan seluruh komitmen terhubung dengan hukum dan peraturan nasional,"
Brunei Darussalam (ANTARA Newsntara) - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan, saat ini merupakan fase percepatan kesiapan negara-negara ASEAN dalam menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN (AEC)  pada 2015 nanti.

Menlu di Kantor Perdana Menteri Brunei Darussalam, Kamis, mengatakan, untuk itu anggota ASEAN perlu mempersiapkan peraturan dan regulasi di negaranya masing-masing yang terhubung dengan implementasi AEC pada 2015.

"Kuncinya di sini adalah lebih dari sekedar adopsi kesepakatan, tapi juga implementasi. Babak berikutnya bagi kita saat kita mencapai level 100 persen, memastikan seluruh komitmen terhubung dengan hukum dan peraturan nasional," katanya.

Ia menambahkan, Indonesia sendiri kini juga terus memacu kesiapannya dalam implementasi AEC 2015. Presiden sendiri telah mengungkapkan akan membentuk panitia dari berbagai elemen baik pemerintah, pengusaha maupun pemangku kepentingan lainnya guna menyongsong pemberlakuan AEC 2015.

Sementara itu, laporan dari Sekretaris Jenderal ASEAN dalam KTT ke 12 organisasi negara-negara Asia Tenggara tersebut menyatakan implementasi dari cetak biru Komunitas Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Comunity/AEC) pada 2015 nanti telah mencapai 77, 54 persen.

Hal itu disampaikan ketua ASEAN Sultan Hassanal Bolkiah dalam konferensi pers hasil KTT ke 22 di Kantor Perdana Menteri Brunei Darussalam di Bandar Seri Begawan, Kamis.

Ia menambahkan, sejak diluncurkan cetak biru AEC 2015 tersebut pada bulan November 2007, telah tejadi peningkatan perekonomian.

Pendapatan perkapita di kawasan meningkat dari 2.267 dolar AS menjadi 3.759 dollar AS di 2012. Perdagangan antar negara ASEAN meningkat dari 520 miliar dolar AS pada 2010 menjadi 598 juta dolar AS pada 2011.

Selain itu juga telah mendorong peningkatan investor asing (FDI) dari 92 miliar dolar AS menjadi 114 miliar dollar AS pada periode yang sama. (*)

Pewarta: M Arif Iskandar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013