Minyak mentah berjangka Brent terangkat 17 sen atau 0,2 persen, menjadi diperdagangkan di 90,21 dolar AS per barel
Singapura (ANTARA) - Harga minyak naik di awal perdagangan Asia pada Kamis, karena pasar khawatir akan kekurangan pasokan setelah Arab Saudi dan Rusia memperpanjang pengurangan pasokan sukarela hingga akhir tahun.

Minyak mentah berjangka Brent terangkat 17 sen atau 0,2 persen, menjadi diperdagangkan di 90,21 dolar AS per barel pada pukul 00.08 GMT. Brent melewati angka 90 dolar AS untuk pertama kalinya sejak November pada Selasa (5/9/2023) dalam kenaikan hari keenam berturut-turut.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS menguat 23 sen atau 0,3 persen, menjadi diperdagangkan pada 86,92 dolar AS per barel setelah menyentuh level tertinggi 10 bulan di sesi sebelumnya.

Harga minyak jangka pendek diperdagangkan pada Selasa (5/9/2023) di tingkat tertinggi mereka sejak November hingga harga di kemudian hari, mencerminkan kekhawatiran tentang ketatnya pasokan jangka pendek.

Arab Saudi akan memperpanjang pengurangan produksi minyak secara sukarela sebesar 1 juta barel per hari selama tiga bulan lagi hingga akhir Desember 2023, kantor berita negara SPA melaporkan pada Selasa (5/9/2023), mengutip seorang pejabat kementerian energi.

Rusia memperpanjang keputusan sukarela untuk mengurangi ekspor minyaknya sebesar 300.000 barel per hari hingga akhir tahun ini, Wakil Perdana Menteri Alexander Novak mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Selasa (5/9/2023).

Pemangkasan sukarela yang dilakukan Saudi dan Rusia ini merupakan jumlah yang melebihi pemotongan pada April yang disepakati oleh beberapa produsen OPEC+, yang berlaku hingga akhir tahun 2024.

Kedua negara akan meninjau keputusan pemotongan tersebut setiap bulan untuk mempertimbangkan memperdalam pemotongan atau meningkatkan produksi tergantung pada kondisi pasar, kata SPA dan Novak, dikutip dari Reuters.

Baca juga: Minyak di tertinggi 10-bulan, Saudi dan Rusia teruskan pangkas pasokan
Baca juga: Minyak beragam di awal Asia di tengah berkurangnya dukungan dari China
Baca juga: Minyak naik didukung data ekonomi China, AS dan pemangkasan OPEC+

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023