Hari ini FIA (Badan Penyelidik Federal) secara resmi menangkap Jendral Musharraf dalam kasus Benazir Bhutto."
Islamabad (ANTARA News) - Mantan penguasa militer Pakistan Pervez Musharraf ditangkap Kamis terkait pembunuhan mantan Perdana Menteri Benazir Bhutto, kata jaksa.

Pembunuhan Benazir merupakan yang kedua dari tiga kasus hukum selama pemerintahan Musharraf pada 1999-2008 yang membuatnya ditangkap, lapor AFP.

Penangkapan itu dilakukan sehari setelah sebuah pengadilan Pakistan menolak memperpanjang masa jaminannya.

Musharraf tetap berada di vilanya di daerah pinggiran Islamabad setelah ia dikenai penahanan rumah dua pekan karena keputusannya memecat para hakim ketika ia memberlakukan kekuasaan darurat pada November 2007.

"Hari ini FIA (Badan Penyelidik Federal) secara resmi menangkap Jendral Musharraf dalam kasus Benazir Bhutto," kata jaksa penuntut Chaudhry Azhar kepada AFP melalui telefon.

Rabu, sebuah pengadilan di Rawalpindi, kota garnisun kembaran Islamabad dimana Benazir dibunuh, menolak permohonan jaminan Musharraf.

Musharraf dituduh berkomplot untuk membunuh Benazir, yang tewas dalam serangan bunuh diri dan penembakan pada Desember 2007.

Penangkapannya dan pencoretannya dari pemilihan umum 11 Mei merupakan pukulan memalukan bagi mantan penguasa militer itu, yang kembali ke Pakistan pada bulan lalu dengan janji "menyelamatkan negara".

Belum ada tersangka yang telah dinyatakan bersalah atau dipenjarakan dalam kasus pembunuhan Benazir pada 27 Desember 2007.

Pemerintah Musharraf menyalahkan pembunuhan Benazir itu pada pemimpin Taliban Pakistan Baitullah Mehsud, yang telah membantah terlibat dan tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS pada Agustus 2009.

Mantan pemimpin Pakistan itu tetap menjadi tokoh kontroversial selama hampir lima tahun setelah ia mengundurkan diri karena menghadapi proses pemakzulan dan tidak dianggap sebagai saingan serius dalam pemilihan umum pada Mei, dimana ia berjanji akan mengambil bagian.

Semasa bertugas, Musharraf adalah sekutu utama AS dalam "perang melawan teror", sebuah aliansi yang sangat kontroversial di Pakistan, dan ia selamat dalam sedikitnya tiga usaha pembunuhan oleh Al Qaida.

Putra Benazir, Bilawal Bhutto Zardari, ketua Partai Rakyat Pakistan, menuduh Musharraf membunuh ibunya.

Pada 2010, sebuah laporan PBB mengatakan bahwa kematian Benazir seharusnya bisa dicegah dan menuduh pemerintah Musharraf gagal memberi almarhumah perlindungan yang memadai. (M014)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013