Pangkalpinang (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyalurkan bantuan makanan tambahan kepada anak usia bawah lima tahun (balita) yang mengalami stunting di Kabupaten Bangka Selatan.

"Penyaluran bantuan makanan tambahan bukan hanya kepada balita yang mengalami stunting, juga kepada ibu hamil. Kami berharap kegiatan ini bisa membantu mempercepat penurunan stunting di Babel," kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Babel Muhammad Irzal di Pangkalpinang, Rabu.

Menurut dia, penyaluran bantuan makanan tambahan tersebut merupakan salah satu kegiatan strategis yang diterapkan Pemprov Babel dalam percepatan penurunan stunting di daerah itu, dengan harapan bisa merealisasikan target angka stunting di 14 persen pada 2024.

Baca juga: Pemprov Babel-PT Timah berkolaborasi tekan stunting

Kegiatan pembagian makanan tambahan kepada balita stunting dan ibu hamil dilaksanakan secara terus menerus sesuai jadwal kepada sasaran yang sudah terlebih dahulu didata para petugas yang ada di lapangan.

"Terakhir kita salurkan bantuan ke Desa Bukit Ketap, Tukak Sadai, Kabupaten Bangka Selatan. Kegiatan ini akan terus berlanjut ke daerah-daerah lain yang menjadi sasaran kegiatan," ujarnya.

Makanan tambahan yang diberikan tersebut mengandung protein hewani dan nabati untuk Ibu hamil dan balita stunting dengan harapan anak dan ibu selalu dalam kondisi sehat, karena pencegahan stunting di mulai dari 1.000 hari pertama kehidupan.

Pemberian makanan tambahan ini salah satu bentuk intervensi percepatan penurunan stunting yang dilakukan oleh BKKBN Babel berkolaborasi dengan Pemprov Babel melalui program Gule Kabung (gubernur langsung eksekusi kerja membangun Bangka Belitung) dan PKK Provinsi setempat.

Menurut dia, Desa Bukit Ketap, Bangka Selatan merupakan salah satu desa sasaran yang selama ini telah menjadi salah satu pusat informasi data dan ada rumah dataku atau data lengkap peserta KB.

Ia menjelaskan stunting di Babel saat ini berada di angka 18,5 persen, sehingga membutuhkan perjuangan lebih keras lagi untuk mewujudkan target 14 persen di tahun 2024.

Baca juga: BKKBN Babel evaluasi program percepatan penurunan stunting

Baca juga: Menko PMK apresiasi upaya penanganan stunting di Bangka Belitung


Berdasarkan data SSGI 2022, Kabupaten Bangka Selatan menjadi kabupaten tertinggi dari kabupaten lainnya untuk stunting, yaitu di angka 23 persen, sedangkan kabupaten/kota lainnya, yaitu Kabupaten Bangka Tengah 21,2 persen, Bangka Barat 20,5 persen, Belitung 19,6 persen, Bangka 16,2 persen, dan Kota Pangkalpinang 16 persen.

"Stunting bukan hanya masalah ibu kronis, tetapi juga karena tidak menjadi peserta KB, hamil saat usia terlalu tua atau terlalu muda, serta terlalu rapat saat melahirkan. Ini yang akan terus kita atasi agar ke depan tidak ada lagi kasus stunting di Babel," katanya.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta/Elza Elvia
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023