Jakarta (ANTARA) - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-26 ASEAN-Republik Rakyat Tiongkok (RRT) menekankan implementasi nyata ASEAN Outlook on Indo-Pasific (AOIP) sebagai landasan politik kawasan yang dinamis.

“Kita perlu memastikan implementasi konkret dari seluruh penguatan kerja sama ini terletak pada keempat area prioritas AOIP,” kata Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam KTT Ke-26 ASEAN - RRT di Jakarta, Rabu.

KTT Ke-26 ASEAN-RRT merupakan rangkaian dari KTT ke-43 ASEAN di Jakarta. Dalam pertemuan tersebut, para pemimpin delegasi yang hadir turut mendorong agar implementasi AOIP dapat diselaraskan dengan kebijakan Satu Sabuk, Satu Jalan atau Belt and Road Initiative (BRI) sebagai salah satu kebijakan ekonomi luar negeri RRT.

Adapun BRI merupakan kebijakan luar negeri yang bertujuan untuk memperkuat pengaruh ekonomi Beijing melalui program yang luas dan menyeluruh dalam pembangunan infrastruktur di seluruh negara yang dilewati jalur tersebut, terutama jalur sutra.

Penyelarasan itu ditujukan guna meningkatkan konektivitas kawasan dalam rangka mendorong penguatan perdagangan, investasi, pariwisata dan hubungan antar masyarakat.

Pertemuan KTT ke-26 ASEAN-RRT juga menyepakati pentingnya penguatan kerjasama regional untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan mewujudkan cita-cita Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, terutama dengan adanya upgrading ASEAN-China Free Trade Agreement (FTA) 3.0 dan implementasi penuh Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).

Beberapa sektor yang diangkat oleh negara anggota ASEAN lainnya yaitu peningkatan volume dagang untuk penguatan ketahanan rantai suplai, konektivitas kawasan berbasis infrastruktur, ekonomi digital, transfer teknologi sebagai upaya capacity building, serta investasi hijau.

Beberapa prioritas ekonomi Indonesia (PED) yang dibahas dalam pertemuan Dewan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sejalan dengan usulan negara anggota ASEAN seperti kerja sama sektor pertanian, kendaraan listrik, ekonomi digital, dan transisi energi.

“Kerja sama perlu diarahkan untuk mengembangkan produksi pangan, mengamankan rantai pasok, menstabilkan harga pangan, dan meningkatkan investasi pada inovasi teknologi pertanian,” jelas Presiden Jokowi.

Hal itu sejalan dengan tema kerja sama ASEAN dan RRT pada 2023 yang mengangkat tema 'Agriculture Development and Food Security Cooperation'. Sementara, untuk tahun depan, kerja sama ASEAN dan RRT akan mengangkat tema 'People to People Exchanges'.

Pada kesempatan yang sama, RRT juga berkomitmen memberikan dukungan dana sebesar 10 juta dolar AS yang dapat digunakan untuk mendukung kerja sama energi antar negara.

Baca juga: Jokowi ajak AS jadi kekuatan positif demi perdamaian Indo-Pasifik 


Baca juga: Jokowi ajak China, Jepang, dan Korsel bangun ekosistem EV
 

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023