Garut (ANTARA) - Dinas Pendidikan Jawa Barat (Jabar) menggelar Ekspo Education 2023 sebagai ruang unjuk karya siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) dari seluruh kota/kabupaten di provinsi itu agar bisa diketahui publik bahwa mereka memiliki kemampuan yang luar biasa.

Kepala Bidang Pendidikan Khusus dan Pelayanan Khusus (PKLK) Disdik Jabar Deden Saepul Hidayat mengatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk mengapresiasi anak-anak berkebutuhan khusus di Jabar dengan mengikuti pameran dan sejumlah perlombaan kreativitas di Art Center, Kabupaten Garut.

"Dari 27 kabupaten/kota itu semuanya antusias untuk acara ekspo ini, dan di sini ditampilkan hasil karya anak-anak dari berbagai ketunaan, di sini bisa terlihat ada yang berupa keterampilan makanan, fesyen, dan banyak lagi, jadi cukup meriah," kata Deden.

Baca juga: Disdik Jabar optimalkan Sekolah Ramah Anak cegah perundungan siswa

Ia menuturkan kegiatan tersebut sering dilaksanakan, dan kali ini diselenggarakan di Garut dengan menyiapkan 42 tempat pameran yang diisi produk karya dari berbagai daerah di Jabar.

Pameran karya anak-anak tersebut, kata dia, untuk memperlihatkan kepada masyarakat luas bahwa anak-anak berkebutuhan khusus bisa berkarya dan memiliki kreativitas yang tidak kalah menarik.

"Bagaimana masyarakat bisa melihat hasil karya anak-anak kita, dampaknya nanti masyarakat semakin percaya kepada sekolah, sehingga nanti anaknya bisa disekolahkan," katanya.

Kepala SLB YMK Asy Syifa Sidarahayu Ciamis Anjar Margana mengatakan kegiatan yang dihadiri perwakilan dari 27 kabupaten dan kota di Jabar itu cukup meriah, dan semua peserta menyambut antusias dengan menampilkan berbagai karya menarik.

Ia mengatakan pameran tersebut banyak menampilkan berbagai karya dari anak siswa SLB seperti berbagai kreativitas makanan, fesyen, dan lainnya.

Baca juga: Disdik Jabar ajak siswa lestarikan kuliner lewat Festival Mustikara

Baca juga: Disdik Jabar gelar lomba foto "PPKM" untuk guru dan siswa


Karya siswa dari Ciamis, kata dia, membawa berbagai karya hasil dari bahan limbah atau daur ulang yang menjadi produk seperti manik untuk perhiasan berupa gelang dan kalung.

Ia berharap pemerintah lebih memperhatikan lagi anak-anak berkebutuhan khusus agar semakin kreatif, kemudian memberikan apresiasi kepada mereka, termasuk para gurunya.

"Harapannya untuk anak-anak SLB tetap semangat dan juga harapannya dari pihak pemerintah lebih memperhatikan lagi dan mengapresiasi apa yang sudah dilakukan, khususnya oleh anak-anak dan bapak ibunya," kata Anjar.

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023