Jakarta (ANTARA) - Negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) berkomitmen meningkatkan kolaborasi dengan para mitra untuk memperkuat ketahanan ekonomi kawasan.

Dalam pernyataan bersama para pemimpin ASEAN pada KTT ke-43 ASEAN yang dirilis Rabu, ASEAN menyatakan terdorong oleh momentum pertumbuhan  berkelanjutan di kawasan ini meskipun dihadapkan kepada tren keuangan ketat dan inflasi tinggi di dunia.

Para pemimpin juga menyadari  ASEAN tetap menjadi titik terang dan titik ketahanan pada 2023, serta memiliki prospek yang lebih baik dibandingkan dengan prospek global.

"Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kolaborasi antarnegara anggota ASEAN serta mitra eksternal untuk menjaga dan memperkuat ketahanan ekonomi regional melalui peningkatan sektor transformatif seperti ekonomi digital dan ekonomi hijau untuk memperkuat posisi ASEAN sebagai episentrum pertumbuhan,” demikian bunyi pernyataan bersama itu.

Para pemimpin mencatat perekonomian ASEAN diproyeksikan tetap tumbuh positif, dengan tingkat pertumbuhan 4,6 persen pada 2023 dan 4,9 persen pada 2024. Total perdagangan barang dan investasi mencatat angka tertinggi,  masing-masing 3,8 triliun dolar AS (Rp58,26 kuadriliun) dan 224,4 miliar dolar AS (Rp3.440 triliun).

Baca juga: Sekjen PBB dukung India masukkan Uni Afrika dalam G20

Sementara itu, total volume perdagangan tumbuh 14,9 persen dan investasi asing langsung 5,5 persen.

Para pemimpin ASEAN telah mengadopsi Deklarasi Pemimpin ASEAN tentang ASEAN sebagai Episentrum Pertumbuhan, yang menegaskan komitmen  memperkuat kapasitas kawasan sebagai episentrum pertumbuhan.

Deklarasi itu sejalan dengan tema keketuaan Indonesia dalam ASEAN tahun ini, yakni “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”.

Melalui tema itu, Indonesia ingin menjadikan ASEAN tetap relevan agar mampu menghadapi berbagai tantangan ke depan serta mendorong stabilitas dan perdamaian kawasan.

Indonesia juga akan terus memperkuat kerja sama agar kawasan Asia Tenggara tetap menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia.

Baca juga: Indonesia undang Bangladesh dan Kepulauan Cook dalam KTT EAS

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023