Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas)  Arief Prasetyo mengatakan bahwa penyaluran 640 ribu ton beras kepada 21,35 juta keluarga penerima manfaat (KPM) akan dimulai pada Senin (11/9).

“Penyalurannya Senin depan, karena pekan lalu kita perlu waktu untuk konsolidasi data penerima dan lokasinya. Tadi Pak Dirut Bulog juga sudah konfirmasi,” kata Arief saat ditemui di Jakarta, Kamis.

Arief mengatakan percepatan penyaluran beras yang semula dilaksanakan pada Oktober dan dimajukan pada September, dilakukan untuk menstabilkan kebutuhan beras di masyarakat.

“Sebanyak 640 ribu ton itu digelontorkan dalam tiga bulan kepada masyarakat. Itu udah membantu. Artinya kan ketika itu masuk, akan menambah “supply” di masyarakat,” kata Arief.

Arief menjelaskan bahwa ada tiga tahap dalam proses penyalurannya dan akan ada penyaluran khusus untuk daerah 3 tertinggal, terluar, terdepan dan perbatasan (3TP).

Pembagian bantuan beras untuk daerah 3TP akan diberikan dua paket dalam satu tahap karena alasan efektivitas dalam proses penyalurannya.

“Untuk daerah-daerah tertentu memang diperlukan demi alasan efektivitas. Seperti di kawasan Puncak Jaya, Papua,” kata Arief.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan mekanisme penyaluran bantuan beras tersebut akan dilakukan berdasarkan nama dan alamat.

Ia mengatakan Perum Bulog telah mendapatkan data penerima bantuan beras yang berasal dari Kementerian Sosial, sehingga dalam penyalurannya tidak salah sasaran.

“Data penerima sudah ada dari Kementerian Sosial, jadi mudah-mudahan tidak ada salah sasaran,” kata Budi.

Perum Bulog menggandeng PT Pos dalam penyaluran beras bantuan yang menjadi program pemerintah.

Baca juga: Bapanas: 400 ribu ton beras didatangkan hingga akhir tahun

Baca juga: Bapanas: Stok 12 komoditas aman hingga akhir tahun


Pewarta: Fauzan
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023