Tanaman (kacang koro) ini terus kita kembangkan dan perkenalkan kepada petani
Minahasa Utara (ANTARA) - Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Pertanian (Kementan) Jan S Maringka mengatakan jajarannya terus memperkenalkan tanaman kacang koro sebagai makanan alternatif atau substitusi kedelai.

"Tanaman (kacang koro) ini terus kita kembangkan dan perkenalkan kepada petani," kata Irjen Kementan Jan S Maringka saat panen Kacang Koro di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Kamis.

Ia mengatakan tanaman kacang koro ini bisa menjadi tanaman sela karena dapat ditanam di antara kelapa atau tanaman jenis lainnya.

"Selain itu bisa juga menjadi makanan alternatif untuk mencegah stunting," ujar Jan S Maringka.

Baca juga: Teten: Kacang koro dapat jadi pengganti kedelai hingga 60 persen

Ia berharap kacang koro bisa dibudidayakan bukan hanya untuk Minahasa, tetapi juga bibitnya bisa dikembangkan dan menjadi bibit alternatif yang bisa disebar di seluruh Indonesia.

Kementerian, kata dia, sudah mulai melalukan hal ini. Artinya secara bertahap melakukan penggalangan dan memperkenalkan dengan petani dan pekebun agar tidak alergi lagi atau enggan dengan tanaman jenis ini ketika ditanam.

 Ketika ditanya kehadiran kacang koro ini apakah akan mengurangi impor kedelai, Jan S Maringka jawabnya, "Kita berharap dengan kekuatan Indonesia sendiri, seperti kacang koro yang dihasilkan di Indonesia, bisa bermanfaat untuk Indonesia."

Bahkan mungkin ke depan, kata dia, kalau seluruh Indonesia sudah menghasilkan komoditas ini maka bakal menjadi andalan pada masa datang, termasuk di Sulawesi Utara.

Baca juga: Teten Masduki: Pemerintah gandeng IPB kembangkan tempe kacang koro
Baca juga: Kementan ungkap 2 kelebihan kedelai lokal dibanding impor
​​​​​​​

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023