Tujuan pembangunan pasar induk ini tidak sekedar menjadi pasar, namun mampu menyerap dan menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Kota Batu
Kota Batu, Jawa Timur (ANTARA) - Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menyatakan bahwa keberadaan Pasar Induk Among Tani Kota Batu, Jawa Timur, yang dibangun dengan biaya mencapai Rp166 miliar bisa menarik minat kunjungan wisatawan.

Ketua Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR Sadarestuwati di Kota Batu, Jumat mengatakan bahwa tujuan pembangunan Pasar Induk Among Tani yang menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tersebut, bukan hanya sekedar menjadi sebuah pasar.

"Tujuan pembangunan pasar induk ini tidak sekedar menjadi pasar, namun mampu menyerap dan menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Kota Batu," kata Sadarestuwati.

Sadarestuwati menjelaskan kunjungan kerja kali ini untuk memastikan kesiapan operasional Pasar Induk Among Tani tersebut, sekaligus sebagai salah satu bentuk pengawasan terhadap proyek nasional di wilayah Kota Batu.

Ia berharap, pasar yang berada di Jalan Dewi Sartika, Kelurahan Temas, Kecamatan Batu bisa menjadi fasilitas publik yang nyaman, aman, bersih, tertata dan memiliki nilai estetika yang tinggi.

"Hadirnya pasar induk ini bisa menjadi fasilitas publik yang nyaman, aman, bersih, tertata, dan mempunyai nilai estetika," katanya.

Dalam kesempatan itu, anggota Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR Sri Rahayu menambahkan, perawatan dan pengelolaan Pasar Induk Among Tani menjadi salah satu hal utama yang harus diperhatikan oleh pengelola.

"Saya melihat sangat bagus, desainnya sangat bagus, tatanan tempatnya bagus, tinggal bagaimana nanti tata cara pengelolaannya kedepan," katanya.

Direktur Kepatuhan Intern, Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Vincentius Untoro Kurniawan, menyampaikan bahwa pasar terbesar di Jawa Timur tersebut dibangun dengan konsep pasar modern dan green building.

“Artinya, tanpa perlu AC, udara dapat mengalir lancar dan tetap sejuk serta nyaman untuk pedagang dan pengunjung,” kata Vincentius.

Pasar Induk Kota Batu dibangun dengan konsep tiga lantai, yakni pada lantai pertama merupakan area basah seluas 14.990,62 meter persegi dan pada lantai dua merupakan area kering seluas 14.143,63 meter persegi.

Sementara pada lantai tiga, akan disiapkan untuk tempat kuliner dan kantor dengan luas 6.032,86 meter persegi. Pasar yang dibangun di atas lahan seluas 34 hektare tersebut, juga memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang ramah lingkungan.

Pasar yang berada di Jalan Dewi Sartika, Kelurahan Temas, Kecamatan Batu dan mulai dibangun pada 2021 tersebut, memiliki 1.716 kios dan 914 los, dengan daya tampung untuk kurang lebih 2.630 pelaku usaha atau pedagang.


Baca juga: Gubernur: Wisata petik jeruk jadi magnet baru wisatawan ke Kota Batu
Baca juga: Forkopimda Jatim tinjau sejumlah destinasi wisata di Kota Batu


Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023