Tolong hilangkan atau kalau tidak bisa dikurangi tayangan yang sifatnya horor, kekerasan dan seks dan mistik...
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Tifatul Sembiring mengimbau agar tayangan televisi di bulan Ramadhan harus lebih mendidik dan religius.

"Kami mengimbau supaya tayangan lebih mengajak masyarakat untuk religius dan mendidik," kata Tifatul pada "breakfast meeting" di Jakarta, Senin.

"Breakfast meeting" dilangsungkan bersama para CEO penyiaran televisi, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan beberapa asosiasi penyiaran.

Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta agar pemilik stasiun televisi untuk mengurangi tayangan yang mengandung horor, kekerasan dan seks, termasuk tayangan lawakan memasuki bulan Ramadhan.

"Saya mendukung, kalau memungkinkan tayangan Ramadhan itu mengajak orang untuk lebih religius. 11 bulan orang bergelimang dengan berbagai aktivitas jadi satu bulan untuk menahan diri makanya pada Idul Fitri itu kembali fitrah," tambah Tifatul.

Menurut Tifatul, peraturan-peraturan yang mengatur tentang tayangan televisi sudah lengkap, termasuk undang-undang hanya tinggal kebijakan dari pengambil keputusan dan rumah produksi.

Dalam pertemuan dengan pimpinan media televisi tersebut, diharapkan usulan dari MUI untuk mengurangi tayangan yang bersifat kurang religius dilakukan.

"Mohon dipahami, imbauan ini untuk kebaikan bangsa kita ke depan. Orang kalau lebih religius dia lebih bisa menahan diri," ujar Tifatul.

Sebelumnya Ketua bidang Infokom MUI Sinansari Ecip mengatakan sudah enam tahun terakhir MUI mencermati tayangan-tayangan Ramadhan.

"Kami memperoleh laporan bahwa di bulan Ramadhan momentumnya dimanfaatkan sekali oleh televisi. Tolong hilangkan atau kalau tidak bisa dikurangi tayangan yang sifatnya horor, kekerasan dan seks dan mistik," ucap Sinansari.

Ia juga berharap tayangan-tayangan yang mengandung unsur-unsur negatif tersebut bisa dikurangi bukan hanya pada bulan Ramadhan.

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013