Jakarta (ANTARA News) - Koalisi Pendidikan akan terus membela hak-hak para pelajar yang menjadi korban pemaksaan standar kelulusan ujian akhir (Ujian Nasional) meskipun terjadi perbedaan pendapat di parlemen dalam menyikapi tuntutan para pelajar tersebut. Gatot, anggota Koalisi Pendidikan dari LBH Jakarta, di Jakarta, Sabtu, mengatakan beberapa siswa secara bersama-sama menolak mengikuti kejar Paket C dan tetap menuntut diadakannya ujian susulan khusus untuk mata pelajaran yang mereka tidak lulus. "Kejar Paket C setara dengan pelajar putus sekolah," kata Reza, koordinator lapangan aksi pelajar turun ke jalan pada Rabu (28/6). Menurut Reza, kejar paket C jelas-jelas bukan solusi jika standarisasi pendidikan akan ditegakkan, karena tingkat kualitas ujian berbeda dengan UN. Para pelajar yang menolak ujian Kejar Paket C, sebelumnya mengadakan nonton film bareng pada pukul 14.00 WIB yang berjudul "I`m Not Stupid", kemudian akan dilanjutkan diskusi bersama membahas langkah-langkah yang akan ditempuh mereka dalam melanjutkan perjuangan somasi mereka pada pemerintah atas hasil UN yang dianggap tidak adil. Aksi para pelajar itu difasilitasi oleh Koalisi Pendidikan yang terdiri dari beberapa LSM. Pasca-pengumuman UN, beberapa LSM banyak menerima pengaduan dari para pelajar, orangtua wali murid juga guru atas UN.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006