Dengan demikian masalah kelangkaan varietas untuk petani jagung di daerah ketinggian dapat diatasi dengan hadirnya varietas Jagung Jago Unhas ini
Makassar (ANTARA) - Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Dr Jamaluddin Jompa MSc meluncurkan Jagung Jago Universitas Hasanuddin (JJUH) di Auditorium AP Pettarani, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu.

Kegiatan yang merupakan rangkaian acara Dies Natalis Universitas Hasanuddin ke-67 ini kemudian dilanjutkan panen jagung di Kebun Pertanian di samping GOR Unhas.

Rektor Unhas dalam sambutannya menyatakan, jagung unggul ini merupakan varietas baru yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan benih jagung di Indonesia  dalam waktu dekat, bahkan sangat dimungkinkan untuk bisa diekspor.

Dekan Fakultas Pertanian Unhas Prof Dr Ir Salengke MSc menambahkan varietas baru Jagung Jago ini juga akan terus dikembangkan untuk nantinya dijadikan sebagai fondasi penelitian dari fakultas pertanian, termasuk sebagai wadah pembelajaran MBKM bagi mahasiswa dan juga peningkatan kerja sama dengan dunia industri untuk memberikan pendapatan bagi fakultas.

Ke depan, lanjut Salengke, bukan hanya benih jagung yang akan dikembangkan tetapi juga padi, sorgum, dan lain-lainnya.

Baca juga: Kementan minta industri produksi benih induk jagung hibrida di RI

Selain itu, menurut dia, yang paling penting, Fakultas Pertanian Unhas telah dan terus akan berkontribusi dalam program ketahanan pangan di Indonesia.

Sementara itu menurut Prof (R) Dr Muhammad Azrai sebagai peneliti jagung varietas baru ini, salah satu kelebihan varietas baru jagung hibrida Unhas itu, selain tongkolnya lebih padat berisi, juga memiliki keunggulan mampu berproduksi sangat tinggi pada dataran menengah dan tinggi.

“Dengan demikian masalah kelangkaan varietas untuk petani jagung di daerah ketinggian dapat diatasi dengan hadirnya varietas Jagung Jago Unhas ini,” ungkap Prof
 Azrai.

Menurut Azrai, Jagung Jago juga telah melalui pengujian daya tahan terhadap berbagai macam penyakit, kandungan proksimat dan potensi produksi benih komersialnya. Hal ini untuk melihat bagaimana keunggulan suatu varietas jika benihnya telah digunakan oleh petani.

“Selain itu proyek pengembangan benih dari varietas unggul ini telah diuji coba di beberapa daerah di Indonesia, diantaranya Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, dan Sumatera Utara,” ujar Prof Azrai.

Baca juga: Gubernur Sulsel panen jagung varietas NA di Soppeng
Baca juga: Jagung-bawang NA masuk 24 varietas unggul nasional

 
 

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023