Bekasi telah diakui berpredikat sebagai wilayah pengekspor ikan hias terbesar di Indonesia. Namun bibit unggul kita masih terbatas,"
Bekasi (ANTARA News) - Asosiasi Ikan Hias Bekasi, Jawa Barat mengalami kesulitan dalam pengadaan bibit unggul berkualitas guna memenuhi permintaan pasar.

"Bekasi telah diakui berpredikat sebagai wilayah pengekspor ikan hias terbesar di Indonesia. Namun bibit unggul kita masih terbatas," kata Ketua Asosiasi Ikan Hias Bekasi, Atep Setiawan, di Bekasi, Senin.

Menurut dia, bibit ikan hias yang berkualitas perlu didatangkan dari daerah asalnya karena di Kota Bekasi belum ada pusat pembibitan.

"Misalnya bibit ikan jenis Rainbow. Bila kita menggunakan bibit biasa, warnanya gampang pudar. Bahkan usianya pun relatif pendek, Bibit unggulnya hanya ada di Papua," katanya.

Menurut dia, Kota Bekasi saat ini belum dapat memenuhi permintaan pasar luar negeri. Pasar yang baru tergarap pun baru sebatas Singapura, padahal permintaan pun banyak datang dari Eropa dan Timur Tengah.

"Setiap bulannya Bekasi hanya bisa memasok 5 juta hingga 10 juta ekor ikan per bulan dari 500 pembudidaya ikan hias. Jumlah itu masih jauh dari kebutuhan pasar luar negeri," katanya.

Kendala lain yang dihadapi, kata dia, ialah minimnya pembinaan yang diterima pembibit, pembudidaya, serta pengekspor ikan hias.

"Selama ini kami terbiasa jalan sendiri-sendiri. Manakala menghadapi kendala, diatasi sendiri. Namun belum lama ini kami sepakat membentuk asosiasi. Mudah-mudahan dengan adanya asosiasi, berbagai bantuan dari pemerintah bisa lebih mudah kami akses," katanya.

Selain bibit, yang juga amat dinantikan oleh anggota asosiasi ialah pembinaan. Dengan adanya pembinaan yang dilakukan secara berkala oleh pemerintah, diharapkan usaha ikan hias ini bisa semakin berkembang. (KR-AFR/S025)

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013