'Golongan putih' (golput) itu bukan pilihan
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) mendorong pemilih pemula untuk menggunakan hak pilih pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 karena hasil dari pesta demokrasi itu menentukan masa depan bangsa. 

"Hak pilih itu penting saat pemilu, khususnya para pemilih pemula karena hasilnya itu juga menentukan masa depan bangsa," kata Kepala Suku Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), Mohammad Matsani di Jakarta Barat, Senin.

Ia menjelaskan, bahwa tidak ikut memilih secara sengaja meskipun sudah menginjak usia pemilih atau menjadi "golongan putih" (golput) dalam pemilu bukanlah sebuah pilihan.

"'Golongan putih' (golput) itu bukan pilihan. Itu sama saja kita tidak bertanggung jawab terhadap masa depan bangsa," kata Matsani.

Oleh karena itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan Suku Dinas (Sudin) Pendidikan wilayah I dan II, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakbar dan beberapa pihak lain untuk menyosialisasikan penggunaan hak pilih dalam Pemilu 2024 ke sekolah-sekolah di Jakbar.

Baca juga: DKI gencarkan sosialisasi pemilu kepada pemilih pemula

"Kita sudah koordinasi dengan Sudin Pendidikan wilayah I dan II untuk sosialisasi soal hak pilih dalam Pemilu 2024," kata Matsani.

Jadi, lanjut dia, anak-anak SMA, yang pada 14 Februari 2024 sudah berusia 17 tahun itu akan masuk dalam data pemilih pemula.

"Selanjutnya para petugas pencocokan dan penelitian (coklit) dari KPU Jakbar akan datang ke rumah-rumah. Mereka sudah mendapatkan data awal dari Sudin Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Jakbar soal anak-anak yang sudah mengurus KTP elektronik dan masuk usia pemilih pada 14 Februari 2024," kata Matsani.

Kini pihaknya bersama dinas terkait dan KPU Jakbar sedang fokus pada sosialisasi pentingnya keikutsertaan masyarakat termasuk para pemilih pemula dalam Pemilu 2024.

19 ribu
Secara terpisah, Kasudin Dukcapil Jakbar, Gentina Arifin menyebut bahwa pihaknya menargetkan sedikitnya 19.000 pemilih pemula dalam Pemilu 2024.

Baca juga: Ribuan pelajar Jaktim ikuti sosialisasi Pemilu 2024

Hingga September 2023, pihaknya telah melakukan rekam KTP elektronik sebanyak 3.965 orang, baik yang dilakukan ke sekolah-sekolah ataupun melalui layanan Dukcapil Kelurahan.

"Ini (3.965) dari awal tahun (2023), tidak hanya sekolah, tapi juga di loket layanan Dukcapil Kelurahan. Kami diberikan data sampai Pemilu 2024 bagi pemilih pemula," katanya. 

Sementara itu, lanjut Gentina, khusus untuk pelayanan rekam KTP elektronik di sekolah, pihaknya sudah melakukan 40 kali pelayanan ke sekolah-sekolah.

"Untuk perekaman KTP elektronik di hingga 7 September 2023, tercatat 2.046 orang yang sudah mengurus," kata Gentina.

Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2023