Jakarta (ANTARA) - Dokter Spesialis Akupunktur Medik Rumah Sakit Pusat Nasional Umum Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr. Irma Nareswari, B.Med.Sc., Sp.Ak., Subs. Ak-AA (K) menjelaskan tiga jenis akupunktur yang teknologinya kini semakin berkembang. 

Dalam diskusi kesehatan secara daring pada Senin, Irma menyebut tiga metode akupunktur di Indonesia yang saat ini tengah berkembang yakni; akupunktur konvensional, akupunktur laser, dan akupunktur tanam benang.

“Akupunktur saat ini teknologinya semakin canggih dan berkembang, namun karena 'acu' itu artinya jarum dan 'puncture' itu menusuk, jadi memang ketiganya pasti tidak jauh hubungannya dengan menusuk jarum,” kata dia.

Irma menjelaskan akupunktur konvensional pada umumnya menggunakan jarum filiformis atau jarum halus yang ukurannya 16 kali lebih kecil dari jarum suntik.

Baca juga: Akunpunktur medik bisa menjadi solusi penanganan insomnia

Akupunktur laser memiliki fungsi yang sama dengan akupunktur jarum. Namun dengan metode lebih modern ini, risiko jarum tertusuk ke saraf, pembuluh darah, atau organ dalam dapat diminimalisir, karena jarum digantikan dengan laser.

“Laser akupunktur itu sudah dirancang sedemikian rupa disamakan aspeknya dengan jarum akupunktur, kelebihannya pada saat ditempelkan ke pasien tidak akan terasa perih atau panas,” jelas Irma.

Akupunktur jenis laser, menurut Irma, juga memakan waktu cenderung lebih singkat yakni berkisar 10-15 menit, dibandingkan akupunktur konvensional yang memakan waktu sekitar 20-30 menit.

“Tergantung dari alat laser akupunkturnya juga, kurang lebih dengan daya kekuatan misalkan 50 mW itu hanya memerlukan waktu 10-15 menit, jadi cukup lebih singkat dan pasiennya juga lebih nyaman,” imbuhnya.

Sementara akupunktur tanam benang penggunaannya lebih ditujukan untuk orang yang ingin melakukan terapi akupunktur namun tidak dapat melakukan terapi secara rutin.

Selain baik untuk berbagai kondisi kesehatan tubuh, metode ini juga sering digunakan untuk membantu menurunkan berat badan dan mempertegas bentuk tubuh di bagian tertentu yang diinginkan.

“Saat benangnya ditanam, misalkan ke area perut, itu tidak perlu diambil lagi Jadi langsung terserap menjadi daging, tindakan ini biasanya dilakukan hingga tuntas hanya dua kali,” ujar Irma.

Terapi akupunktur telah lama dikenal memiliki segudang manfaat untuk kesehatan, antara lain dalam penanganan gangguan saraf, sendi, hormon, imunitas, gangguan psikologis, hingga meningkatkan produksi air susu pada wanita pasca melahirkan.

Baca juga: Ternyata akupunktur dapat turunkan BB dan perbanyak ASI

Baca juga: Yura Yunita rutin lakukan meditasi TAT untuk tenangkan batin

Baca juga: Akupunktur telinga membantu menurunkan berat badan


Pewarta: Pamela Sakina
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023