truk yang memuat garam, airnya menetes di sepanjang jalan dan licin
Bangkalan (ANTARA) - Dinas Perhubungan (Dishub) Bangkalan, mulai memperketat pengawasan dan berkoordinasi dengan pemkab di tiga kabupaten lain di Pulau Madura terkait tumpahan air garam yang menyebabkan sering terjadi kecelakaan lalu lintas akhir-akhir ini.

"Koordinasi lintas kabupaten ini, karena tumpahan air garam yang terjadi di Bangkalan yang menyebabkan terjadi kecelakaan lalu lintas merupakan pengiriman garam dari Sumenep, Pamekasan dan Sampang," kata Kepala Dishub Pemkab Bangkalan Muawi Arifin, menanggapi protes aktivis yang mengatas namakan diri Pemuda Madura Bersatu (PMB) saat berunjuk rasa di halaman kantor institusi itu, Senin.

Sekelompok massa yang terdiri dari perwakilan warga, pemuda dan mahasiswa ini membentangkan sejumlah poster dan spanduk yang meminta agar Dishub Pemkab Bangkalan memberikan perhatian serius atas tumpahan air garam tersebut.

Massa juga membawa aneka gambar tentang kejadian kecelakaan lalu lintas di jalur nasional di Kabupaten Bangkalan akibat tumpahan air garam tersebut.

Pengendara yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas meliputi berbagai jenis kendaraan, baik roda dua maupun roda empat.

Karena itu massa pengunjuk rasa meminta pihak berwenang, yakni Dishub Pemkab Bangkalan segera bertindak guna mengatasi persoalan tersebut, agar tidak banyak pengendara yang menjadi korban.

Baca juga: Mobil patwal Dinas Perhubungan Kepri terbalik akibat jalan licin
Baca juga: PVMBG: Abu vulkanik bikin jalan licin saat terkena hujan


Secara terpisah Kapolsek Galis Iptu Afandi menjelaskan, kejadian itu sudah berlangsung sejak dua bulan lalu.

Tetesan air garam dan solar berasal dari puluhan truk yang melintas membawa garam basah.

"Jadi air tetesan itu dari truk yang memuat garam, airnya menetes di sepanjang jalan dan licin. Puluhan orang sudah jatuh tergelincir," katanya.

Menurutnya, truk-truk tersebut bukan dari Bangkalan. Namun, dari kabupaten lain penghasil garam yakni dari Sampang, Pamekasan hingga Sumenep.

Tumpahan air itu, lebih bahaya saat malam hari sampai pagi karena jalan gelap dan tidak cepat kering.

Ia menjelaskan, pihaknya telah melakukan sosialisasi terhadap sopir truk serta memberikan imbauan kepada pengguna jalan raya.

"Tidak hanya air garam yang menetes namun juga solar, karena bodi truk diolesi solar supaya tidak cepat keropos. Kami sudah pasang rambu-rambu peringatan di sejumlah titik rawan," ujar Kapolsek.

Baca juga: Pemudik diimbau waspada jalan licin keluar gerbang tol Keramasan
Baca juga: Polisi: Jalan licin penyebab Innova masuk jurang di Batang Agam
Baca juga: Dampak hujan deras, jalan nasional penghubung Sampang-Bangkalan banjir

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023