Jakarta (ANTARA) - Desainer dari Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Musa Widyatmodjo mengatakan bahwa Dekranas giat berkeliling Indonesia untuk mencari kerajinan tangan yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi produk unggulan nasional.
 
“Jadi kami ini keliling Indonesia untuk mencari itu, istilahnya intan-intan permata yang masih tidak kelihatan ini,” kata Musa dalam keterangan resmi yang diterima, Senin.
 
Ia meyakini bahwa Indonesia memiliki banyak "permata tersembunyi" yang berpotensi dikembangkan menjadi produk kerajinan tangan unggulan.
 
“Salah satu contohnya belum lama ini kami ketemu, ternyata di Papua itu banyak sekali kulit kerang yang belum diolah. Kami akan melakukan pembinaan dan mencoba untuk memberikan ide kreatif untuk mengolah produk dari kulit kerang sehingga berdaya saing tinggi,” terangnya.
 
Musa, yang juga menjadi Ketua Acara Harian Pameran Kriyanusa 2023, menambahkan langkah itu dapat membantu Dekranas menyelesaikan salah satu pekerjaan rumah terkait industri kerajinan tangan nasional yaitu memperbaiki kualitas produk usaha mikro kecil menengah (UMKM).
 
“Jadi sebetulnya pekerjaan rumah (PR) kami di Dekranas ada dua, pertama, bagaimana para perajin usaha mikro kecil menengah (UMKM) itu bisa selalu memperbaiki kualitas produknya,” tuturnya.
 
Menurut dia, PR kedua Dekranas adalah memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menghargai hasil kerajinan tangan para perajin dan UMKM nasional.
 
“Pada akhirnya seseorang yang membeli produk kerajinan UMKM itu bukan hanya membeli produk, tetapi dia berkontribusi terhadap masa depan, baik masa depan perajin itu sendiri maupun masa depan produk kebanggaan Indonesia,” ucapnya.
 
Musa menilai industri pekerjaan tangan dapat menghasilkan karya spektakuler jika dikerjakan dengan sangat teliti dan oleh tangan-tangan profesional.
 
Oleh karena itu, pihaknya terus memberikan pendampingan, mendorong perajin dan pelaku UMKM untuk memperbaiki produknya, dengan value added (nilai tambah) yang baik dan sesuai dengan dinamika pasar.
 
“Pada akhirnya kami ingin membawa perajin kita bisa naik kelas, sehingga bisa menghasilkan karya yang spektakuler dan pada saat itu ditentukan harganya. Kemudian, masyarakat juga mengerti kenapa itu harganya menjadi tanda kutip mahal begitu,” katanya.
 
Untuk menyelesaikan berbagai pekerjaan rumah tersebut,  Dekranas perlu mendapatkan dukungan dari seluruh pihak yang ada, termasuk dari berbagai kementerian dan lembaga yang terkait.
 
“Misalnya Kementerian Kominfo untuk membantu mensosialisasikan, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk membantu perizinan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendukung dengan penyelenggaraan pameran dan penghargaan. Jadi ini merupakan sinergi dan kolaborasi bersama,” ucapnya.

Baca juga: Dekranas sebut Indonesia punya potensi besar bidang industri kriya

Baca juga: Dekranas tegaskan kerajinan masih jadi tuan di negeri sendiri

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023