Pasuruan (ANTARA) - Sebanyak 20 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Pasuruan, Jatim mengikuti pameran IndiBiz Digifest 2023 supaya merasakan langsung inovasi dan cara kerja ekosistem solusi digital dunia usaha Indonesia melalui aplikasi IndiBiz milik PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom).

"IndiBiz memberikan solusi digital bagi para pelaku usaha UMKM," EVP Telkom Regional V Jatim Bali Nusra Teddy Hartadi bersama Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf dan GM Witel Pasuruan Soemarjanto usai membuka Pameran IndiBiz Digifest 2023 di Halaman Kantor Telkom Pasuruan, Selasa.

Ia mengatakan, banyak kemudahan dari aplikasi dari ini di antaranya Layanan IndiBiz Ruko dimana ada ketersediaan IoT (Internet of Things) melalui IndiBiz Cam sebagai langkah kontrol perangkat melalui piranti teknologi.

"Kemudian IndiBiz Pay untuk transaksi digital pelaku usaha melalui dompet digital, IndiBiz Cashier dan IndiBiz Store memudahkan transaksi dan belanja secara nontunai dengan menggunakan barcode.” kata Teddy.

Ia mengatakan, IndiBiz bermanfaat untuk membantu para pelaku SME (Small Medium Enterprises) dalam mengembangkan usaha.

"Ada IndiBiz Ruko, IndiBiz Finance, IndiBiz Hotel dan IndiBiz Education.” tambah Teddy.

Ia mengatakan, UMKM di Pasuruan ini terhubung ke ekosistem digital dan masih menghadapi tantangan terutama terkait kesiapan baik dari sisi produk maupun pelaku sumber daya manusia.

“Selaras dengan hal tersebut, Telkom memiliki tanggung jawab untuk turut serta memajukan UMKM Indonesia, yang secara jangka panjang dapat menjadi sarana Telkom untuk mengembangkan core bisnis Perusahaan. Untuk itu,” tegas Teddy.

Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf memandang sektor UMKM memegang peranan penting dalam memajukan perekonomian negara.

"UMKM telah menjadi tulang punggung perekonomian negara karena telah memberikan kontribusi PDB atau Produk Domestik Bruto dan juga menambah lapangan kerja untuk masyarakat," katanya.

Ia mengatakan, pelaku UMKM perlu untuk melakukan digitalisasi atau memanfaatkan teknologi untuk mendukung operasional bisnis mereka.
"Digitalisasi menjadi peluang bagi UMKM untuk beralih dari perdagangan tradisional ke tren baru yang menerapkan teknologi," kata Gus Ipul sapaan akrabnya.

Menurutnya, digitalisasi menyebabkan banyak UMKM mulai mempromosikan produk dan layanan mereka melalui platform digital, baik dalam bentuk gambar dan video.

Kemudian, kata dia, pelaku UMKM juga membuat toko dalam jaringan di marketplace untuk memudahkan pelanggan menemukan produk mereka.

“Selain itu, perlu adanya perhatian akan ekses digitalisasi kepada sektor UMKM. Ekses digitalisasi dimaksud seperti kurangnya kejelasan status kemitraan dalam ekosistem digital,” ucap Gus Ipul.

Ia mengatakan, kegiatan seperti ini sebenarnya sesuatu yang dibutuhkan, bagaimana UMKM bertransformasi terutama fasih menggunakan dunia teknologi untuk pengembangan usaha.

"Kalau sekarang disebut digital. Jadi bagaimana memanfaatkan dunia digital untuk mengembangkan usaha," ucapnya.

Ia meminta pelaku UMKM harus mau belajar, harus mau bertransformasi. Tidak hanya mengikuti pelatihan saja, tapi setelah mengikuti pelatihan seperti ini, bisa menyisihkan uang untuk riset pasar.

Gus Ipul juga berharap pelaku UMKM yang mengikuti pelatihan mampu menularkan pengalamannya kepada yang lain.

"Sekali lagi saya terima kasih pada Telkom yang menyelenggarakan kegiatan ini. Harusnya teman-teman yang ada kesempatan di sini bisa mengembangkan dan menularkan pengalaman di sini ke yang lain," katanya.

Baca juga: Dukung UMKM Pasuruan, KKP serahkan "cold storage" 50 ton

 

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023