Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan stabilnya harga bawang putih menjadi salah satu penyebab deflasi sebesar 0,1 persen pada April 2013.

"Penyebab utama deflasi adalah harga bawang putih yang mengalami penurunan harga 25,6 persen dibandingkan bulan sebelumnya," ujarnya di Jakarta, Rabu.

Suryamin mengatakan bawang putih menyumbang andil inflasi sebesar 0,18 persen dan penurunan harga tersebut terjadi di 62 kota Indeks Harga Konsumen (IHK).

Ia menyebutkan harga bawang putih pada minggu pertama April 2013 mencapai rata-rata Rp35.800 per kilogram, namun pada minggu kelima April harga telah mencapai Rp23.700 per kilogram.

"Penurunan harga tertinggi terjadi di Sumenep dan Probolinggo hingga sebesar 61 persen serta Jember 58 persen," katanya.

Suryamin mengatakan penyebab deflasi lainnya adalah emas perhiasan yang menyumbang deflasi 0,1 persen, diikuti beras 0,06 persen, tomat sayur dan cabai rawit masing-masing 0,03 persen serta daging ayam ras dan ikan segar 0,02 persen.

"Rata-rata harga komoditas mengalami penurunan karena pasokan yang cukup akibat sentra produksi memasuki masa panen dan cuaca memadai," katanya.

Sementara, menurut dia, komoditas penyebab inflasi adalah bawang merah yang menyumbang andil inflasi 0,07 persen karena belum mengalami penurunan harga di 57 kota IHK.

"Sebenarnya harga bawang merah mulai menunjukkan penurunan, tapi tidak signifikan. Rata-rata harga pada April sudah tidak lebih tinggi dari Maret," ujar Suryamin.

Suryamin mengatakan harga bawang merah pada minggu pertama April rata-rata Rp54.000 per kilogram dan pada minggu kelima April telah tercatat sebesar Rp37.400 per kilogram.

Menurut dia, harga bawang merah pada tingkat petani atau produsen mengalami penurunan 1,91 persen, tapi harga tersebut justru naik pada tingkat pedagang.

"Kenaikan ini justru terjadi di pasar, karena harga pada level petani turun," ujarnya.

Sedangkan, penyebab inflasi yang lain adalah Apel yang menyumbang andil inflasi 0,04 persen, Jeruk dan tarif sewa rumah masing-masing 0,03 persen serta upah pembantu rumah tangga dan angkutan udara 0,02 persen.

Dengan April terjadi deflasi, maka laju inflasi tahun kalender Januari-April 2013 mencapai 2,32 persen dan secara tahunan (yoy) 5,57 persen. Sedangkan inflasi komponen inti April 0,14 persen dan secara tahunan (yoy) 4,12 persen.

Pewarta: Satyagraha
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013