Dari kami ada 15 siswa yang ikut tawuran. Mereka berbeda-beda kelas
Jakarta (ANTARA) - Kepolisian meminta pimpinan sekolah mendampingi orang tua untuk menjemput anaknya yang ditahan di Markas Polsek Cilincing, pada Selasa.

Sebanyak 23 pelajar ditangkap polisi karena hendak tawuran di kawasan Sukapura, Jakarta Utara, pada Senin (11/9). Mereka kemudian ditahan di Mapolsek Cilincing.

"Saya mengharuskan kepala sekolah atau wakilnya ikut proses penjemputan siswa yang hendak tawuran di Sukapura oleh orang tuanya," kata Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Cilincing Komisaris Polisi Fernando Saharta Saragih.

Keterlibatan pimpinan sekolah dalam penjemputan itu sekaligus sebagai pemberitahuan kepada pihak sekolah agar bisa memikirkan solusi terbaik mengatasi persoalan tawuran yang sedang marak di kalangan pelajar.

Fernando mengatakan, sebanyak 23 siswa dari empat sekolah di wilayah Jakarta ditangkap oleh Bhabinkamtibmas Kelurahan Sukapura saat berkumpul hendak mencari lawan tawuran pada Senin.

Baca juga: Polres Jakut ringkus komplotan penyalur senjata tajam untuk tawuran

Dari 23 siswa tersebut, empat di antaranya harus terus menjalani proses penahanan di Markas Polsek Cilincing untuk kepentingan penyidikan karena kedapatan membawa barang bukti empat bilah senjata tajam.

Selain itu membawa telepon seluler (ponsel) yang digunakan untuk menyiarkan langsung tawuran menggunakan akun media sosial.

"Saat ini 19 siswa sudah kami kembalikan kepada orang tuanya dengan disaksikan oleh perwakilan kepala sekolah masing-masing," katanya.

Dia berharap siswa yang rata-rata masih setingkat pelajar SMP itu tidak kembali mengulangi perbuatannya.

Sejumlah orang tua dan perwakilan kepala sekolah menampakkan raut kekecewaan dari wajah mereka ketika para pelajar dikeluarkan dari Mapolsek Cilincing.

Para pelajar itu langsung disuruh Kapolsek Cilincing meminta maaf sambil bersimpuh di kaki orang tuanya agar bisa meredakan kekecewaan yang tampak di puluhan wajah yang menanti di pintu masuk Markas Polsek Cilincing.

Baca juga: Kepolisian gandeng lurah dan tokoh masyarakat cegah tawuran pemuda

Sebagian wajah tampak masih kecewa, namun ada juga orang tua yang tak kuasa menahan tangis melihat kelakuan anaknya hingga lemas dan harus bersandar ke bahu anaknya saat
​​​​​​berjalan pulang.

Salah satu wakil kepala sekolah swasta di Cakung, Jakarta Timur, yang membidangi Kesiswaan, Maulana, mengatakan ada 15 siswa dari sekolahnya dari total 19 siswa yang dipulangkan dari Mapolsek Cilincing pada Selasa.

"Dari kami ada 15 siswa yang ikut tawuran. Mereka berbeda-beda kelas," kata Maulana.
​​​​​​​
Maulana menambahkan, pihaknya akan memusyawarahkan sanksi yang diberikan kepada para pelajar dari sekolah tersebut yang berbuat kriminal di wilayah Jakarta Utara.

"(Apakah sanksinya teguran atau skors?) Bergantung kepada hasil musyawarah nanti. (Sanksi) Paling berat, Kartu Jakarta Pintar (KJP)-nya dicabut," kata Maulana.

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023