Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia - China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan tidak ada kendala berarti dalam proses perolehan izin operasi kereta cepat Jakarta-Bandung dan juga sertifikasi seluruh sarana dan prasarananya.

“Sertifikasi sarana dan prasarana, termasuk bagaimana kita bisa mendapatkan izin operasi semuanya masih on the track, masih oke, tidak ada kendala berarti,” kata Dwiyana di sela uji coba kereta cepat Jakarta-Bandung oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Padalarang, Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa.

Dwiyana mengatakan akan menunggu dan mengikuti segala ketentuan untuk mendapatkan izin operasi dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sebelum membuka layanan kereta cepat untuk masyarakat.

Diketahui, pemerintah menargetkan peluncuran kereta cepat Jakarta-Bandung pada awal Oktober 2023.

Baca juga: Jokowi sebut masyarakat bisa uji coba KA cepat mulai Oktober 2023

“Harus menunggu sampai kami mendapatkan izin operasi, intinya KCIC akan mengikuti regulasi yang ada, akan mengikuti regulator, akan mengikuti apa yang menjadi arahan dari pemerintah,” ujarnya.

Dalam uji coba itu, kata Dwiyana, Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa semua tahapan pembangunan kereta cepat berjalan baik hingga tahapan uji coba pada Selasa ini.

Presiden Jokowi, setelah melakukan uji coba kereta cepat, menyampaikan bahwa pemerintah akan membuka kesempatan bagi masyarakat untuk melakukan uji coba kereta cepat secara gratis.

"Biar orang mencoba, masyarakat mencoba," ujar Presiden.

Presiden memberi target agar kereta cepat dapat diluncurkan ke publik pada awal Oktober 2023.

Baca juga: Jokowi nyatakan tak ada subsidi tiket KA cepat Jakarta-Bandung

Setelah uji coba gratis oleh masyarakat, Presiden mengatakan pemerintah berencana tak memberikan subsidi bagi tiket kereta cepat Jakarta-Bandung.

Dia mengharapkan dengan kecepatan kereta cepat yang mampu melaju hingga 350 kilometer per jam dengan waktu tempuh Jakarta-Padalarang (Bandung Barat) hanya 25 menit, masyarakat dapat tertarik berpindah menggunakan kereta cepat dari kendaraan pribadi.

““Orang kan mesti merasakan dulu, orang pasti mencoba dulu, baru menentukan sikap. Belum ngerasain sudah mengomentari. Rasain dulu 350 km per jam seperti apa, dari Halim (Jakarta) sampai ke Padalarang (Bandung Barat) berapa menit tadi, 25 menit. Kalau sampai Tegalluar berapa menit ? coba,” kata Presiden.

Presiden mengharapkan pengoperasian kereta cepat Jakarta-Bandung dapat mendorong masyarakat berpindah ke transportasi massal sehingga menurunkan tingkat kemacetan dan polusi udara.

"Sehingga kemacetan di jalan bisa dikurangi, polusi bisa dikurangi. Arahnya ke situ karena setiap tahun kita kehilangan, karena macet di Jabodetabek dan Bandung itu sudah lebih dari (kerugian ekonomi karena macet) Rp100 triliun," ujar Presiden.

 

 

 

 

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023