Jakarta (ANTARA) - Pengamat infrastruktur dari Universitas Trisakti Yayat Supriatna mengungkapkan BUMN Karya seperti Wijaya Karya (WIKA) menjadi pelopor dalam peningkatan sumber daya manusia atau SDM konstruksi melalui pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.

"BUMN Karya membantu para ahli muda baik itu untuk bidang konstruksi maupun arsitektur. Rata-rata mereka yang terlibat dalam pembangunan IKN adalah generasi muda yang dapat menjadi andalan bagi pembangunan infrastruktur Indonesia ke depannya," kata Yayat saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.

Yayat mengatakan bahwa BUMN seperti WIKA menjadi aktor utama dalam pembangunan IKN, hampir semua peran BUMN Karya menjadi pelopor dalam pembangunan IKN karena sebetulnya di situlah karya-karya inovatif, keberanian melakukan inisiatif, temuan teknologi baru dalam bidang konstruksi bisa dimunculkan.

"Pembangunan IKN bukan sekedar membangun kota tetapi membangun kerangka dasar dan sumber daya manusia Indonesia untuk pada suatu saat dapat berdaya saing, andal dan kompeten dalam pembangunan infrastruktur di ASEAN," katanya.

Keberhasilan pembangunan IKN di Kalimantan Timur, lanjutnya, dapat menjadi pilar utama dalam pembangunan sumber daya manusia Indonesia berkelas internasional.

Sebagai informasi, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) terus melaksanakan pembangunan proyek di Ibu Kota Nusantara (IKN). Saat ini, total kontrak yang diperoleh WIKA Group di IKN mencapai Rp3,48 triliun.

Diantara deretan proyek tersebut, WIKA dipercaya sebagai Kontraktor Pelaksana pada pembangunan Jalan Tol IKN Segmen KKT Kariangau – SP. Tempadung dan Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Timur. Kedua proyek ini dibangun dalam rangka mendukung konektivitas di Ibu Kota Negara.

Pembangunan Jalan tol Segmen 3B KKT Kariangau – SP. Tempadung ini membentang sepanjang 7,3 km menghubungkan antara wilayah Kota Balikpapan - Kabupaten Penajam Paser Utara.

WIKA juga melaksanakan proyek pembangunan Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Timur, yang membentang sepanjang 3,27KM di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN Nusantara.

Pembangunan IKN oleh WIKA juga dilakukan dengan implementasi BIM yang telah mencapai level 5D yang merupakan level perencanaan konstruksi dan manajemen proyek. Pada level ini kolaborasi data tidak hanya sebatas data geometris tetapi menampilkan hasil pengolahan cost, quantity dan schedule proyek.

Implementasi BIM ini pun terbukti memberikan manfaat bagi pelaksanaan Proyek Jalan Sumbu Kebangsaan Timur karena menghasilkan visualisasi yang lebih baik, analisis lebih mendalam termasuk clash detection sehingga menghindari potensi pekerjaan ulang, manajemen proyek yang efisien sekaligus dokumentasi yang lebih baik.

Selain itu, implementasi BIM pada proyek ini juga memungkinkan pemangku kepentingan termasuk pemilik proyek dan konsultan untuk bekerja secara lebih terintegrasi dalam satu platform digital untuk meminimalisir kesalahan komunikasi, mengoptimalkan proses desain dan berujung pada pengambilan keputusan yang lebih cepat dan lebih akurat

Proyek yang melibatkan total pekerja lebih dari 500 pekerja tersebut dilengkapi dengan Multi-Utility Tunnel (MUT) untuk menampung semua jaringan pipa air hingga fiber optik dan kabel listrik di IKN.

Kehadiran MUT bertujuan agar pemasangan jaringan kabel tidak lagi dilakukan di atas permukaan tanah sekaligus memudahkan dari sisi perawatan terhadap jaringan-jaringan yang terpasang.

Baca juga: WIKA Beton serap Rp196 miliar kebutuhan beton precast dan readymix IKN

Baca juga: Dukung ketahanan pangan dan sumber daya air, WIKA optimistis segera rampungkan 7 bendungan

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023