Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, bersama masyarakat Kelurahan Wonokromo, Pleret menggelar Upacara Rebo Pungkasan, sebagai upaya mengajak masyarakat untuk melestarikan adat istiadat tersebut yang sudah menjadi budaya tak benda.

"Upacara Rebo Pungkasan merupakan warisan dari nenek moyang kita yang harus terus dilestarikan," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih di Bantul, Rabu.

Apalagi, Upacara Rebo Pungkasan yang digelar rutin tiap tahun sekali pada Rabu terakhir di bulan Safar, sudah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) sebagai Warisan Budaya Tak Benda dari Kabupaten Bantul pada 2018.

Oleh karena itu, Bupati Bantul mewakili Pemkab memberikan apresiasi untuk masyarakat Kelurahan Wonokromo dan pihak terkait yang melestarikan salah satu adat istiadat Upacara Rebo Pungkasan.

Menurut Bupati, Upacara Rebo Pungkasan merupakan warisan nenek moyang yang mengajarkan kepada kita untuk terus banyak berdoa kepada Yang Kuasa dari segala musibah.

"Maknai Rebo Pungkasan untuk selalu berdoa kepada Yang Kuasa agar terhindar dari segala bahaya dan musibah. Semoga masyarakat Bantul diberikan kesehatan dan kesejahteraan," katanya.

Baca juga: Sate maranggi Purwakarta ditetapkan warisan budaya tak benda Indonesia

Sementara itu, Ketua Panitia Rebo Pungkasan Jazim Aziz mengatakan Upacara Rebo Pungkasan merupakan upacara adat yang berlangsung sejak ratusan tahun, yang pada awalnya dijadikan media untuk berdakwah dan bersilaturahmi Kraton Mataram kepada masyarakatnya.

Dia mengatakan, namun seiring berjalannya waktu, Upacara Rebo Pungkasan saat ini digunakan untuk acara-acara yang bersifat rekreatif dan ekonomi. Seperti pada saat ini dilakukan kirab dengan menampilkan lemper raksasa dan bahan pokok lainnya.

Meskipun demikian, pihaknya akan berusaha untuk mengembalikan Upacara Rebo Pungkasan sesuai dengan sejarahnya, sehingga ada variasi kegiatan yang dilaksanakan.

"Akhirnya pada tahun 2023 ini, dalam acara Rebo Pungkasan kita menyelenggarakan lomba hadroh, pentas seni, kenduri, kirab, dan kegiatan lainnya," katanya.

Baca juga: Adat Komering ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda Indonesia
Baca juga: "Lakso Habang" Bangka Selatan masuk warisan budaya tak benda

Pewarta: Hery Sidik
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023