Bandung (ANTARA) - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyebut progres penyelesaian stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) rata-rata sudah di atas 90 persen dengan Stasiun Halim dan Tegalluar yang paling signifikan.

Corporate Secretary PT KCIC Eva Chairunisa saat dihubungi di Bandung, mengungkapkan progres pembangunan stasiun kereta (KA) cepat mayoritas sudah di atas 90 persen, dengan Stasiun Halim dan Tegalluar kini sudah 99 persen, Stasiun Karawang di atas 95 persen, dan untuk Padalarang sekitar 89 atau 90 persen.

"Untuk Padalarang memang agak di bawah dari yang lain, karena kan Padalarang ini pindahan dari konsep Walini, jadi memang progres pembangunannya masih sedikit lebih lambat," kata Eva, Kamis.

Untuk Stasiun Karawang, kata Eva, sebetulnya dari sisi bangunan stasiun terbilang sudah siap, jalan akses kawasan dan akses ke Jalan tol yang kini masih terus dikebut untuk dikerjakan.

"Yang pasti pada saat stasiun itu dioperasikan sudah siap. Dan kalau misalnya nanti saat uji coba (akhir September 2023) ada stasiun yang masih proses pengerjaan, berarti nanti hanya yang sudah siap dulu, yang terpenting kan Bandung-Jakartanya dulu," ucapnya.

Baca juga: Raffi Ahmad dan Vino Bastian puji kereta cepat Jakarta-Bandung

Untuk akses di tiap stasiun, Eva menjelaskan bahwa saat ini, di beberapa stasiun sudah terbilang mudah diakses, seperti di Stasiun Halim di mana sudah ada akses ke Jalan DI Panjaitan, dan akan dikoordinasikan untuk pembukaan jalur tol dengan Jasa Marga.

Kemudian di Tegalluar telah ada Jembatan Cibiru Selatan yang menghubungkan dengan kawasan Gedebage (GBLA), pembukaan secara fungsional gerbang tol KM 149, dan sekarang tengah dikoordinasikan untuk pembangunan gerbang tol 151A dan 151 B dengan Jasa Marga.

"Kami juga sudah bekerja sama dengan sejumlah operator seperti Damri bisa dilihat sekarang di Stasiun Tegal luar itu Damri sudah menyediakan fasilitasnya, kemudian dengan pengembang perumahan Summarecon," ucapnya.

Meski stasiunnya berprogres paling lambat, kata Eva, untuk akses Stasiun Padalarang ada kereta pengumpan (feeder) tujuan Stasiun Padalarang ke Stasiun Bandung di mana ada akses jembatan yang menghubungkan Stasiun kereta cepat Padalarang dengan Stasiun KA Padalarang.

Baca juga: Erick: Teknologi kereta cepat Jakarta-Bandung tak kalah dari Eropa

Stasiun yang terletak di Kabupaten Bandung Barat tersebut juga memiliki akses jalan raya yang dibangun oleh pemerintah daerah yang sudah mumpuni, selanjutnya KCIC juga akan menggandeng pengembang Kota Baru Parahyangan untuk membangun akses langsung ke stasiun.

"Sementara untuk Karawang, sedang dibangun jalan kawasan dan jalan akses tol ke depannya. Ketika jalan kawasan sudah jadi akan kerjasama seperti dengan Royal Trans ataupun Trans Jabodetabek," tutur dia.

Sementara jalur trase kereta cepat sepanjang 142,3 kilometer (km) antara Stasiun Halim hingga Tegalluar telah rampung 100 persen, kini PT KCIC sedang mengurus sertifikat operasi Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).

Untuk trase sendiri terbagi dalam beberapa bagian, yakni jembatan sepanjang 82,7 km, tanah timbunan 42,7 km, terowongan 16,8 km dan jalan rel sepanjang 142,3 km.

Terkait tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung dipatok dengan harga Rp150.000 untuk rute terdekat, dan untuk rute jauh harga tiketnya mulai dari Rp250.000 hingga Rp350.000 tergantung kelas yang dinaikinya.

Untuk kelas pada Kereta Cepat Jakarta-Bandung dibagi menjadi tiga kelas, yaitu Kelas VIP, Kelas 1, dan Kelas 2, dimana untuk kelas VIP dibandrol dengan harga Rp350.000, kelas 1 dibandrol dengan harga Rp300.000, dan kelas 2 dibandrol dengan harga Rp250.000.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023